Bumi sudah semakin panas, pemanasan global sudah menjadi isyu dunia. Mari berpartisifasi menurunkan emisi dengan menggunakan EFT untuk kendaraan Anda

Senin, 29 Desember 2008

Peduli Lingkungan Jakarta Bersih Adalah Hak Kita Bersama


Semakin hari kota Jakarta telah menampakkan peningkatan perkembangan sarana dan pra sarana, hal ini berdampak pada meningkatnya mobilitas dan aktifitas penduduknya. Peningkatan ini membuat dampak tersendiri bagi lingkungan terutama dalam hal pencemaran.

Transisi perkembangan kota dari stadia muda ke stadia dewasa merupakan gejala yang tidak dapat dihindarkan. Namun satu hal yang harus ditekankan adalah sedapat mungkin menghindari kerugian masyarakat dalam hal permasalahan lingkungan yang timbul akibat perkembangan tersebut, terutama menyangkut kesehatan masyarakat dan kerugian materi/properti.

Dalam hal peningkatan kegiatan ekonomi, yang ditandai dengan semakin meningkatnya arus pergerakan manusia dengan ataupun tanpa kendaraan, sering ditemui benturan kepentingan atau lebih sering terjadi menjadi kasus lingkungan berupa pergeseran penggunaan lahan, pencemaran lingkungan dan lain-lain, diantaranya adalah Pencemaran Udara.

Pencemaran Udara

Kecenderungan peningkatan kadar Nitrogen Oksida/dioksida (Nox) terutama di bagian tengah kota semakin mencemaskan. Nilai rata-rata tahunan tertinggi sekitar 0,132 Ppm terjadi di pusat kota. Apabila dibandingkan dengan baku mutu ambien DKI Jakarta, dapat dikatakan bahwa seluruh lokasi sudah tidak memenuhi baku mutu yang diinginkan yaitu sebesar 0,002 ppm. Ini berarti lebih kurang 200% - 610% di atas baku mutu. Tetapi bila dibandingkan dengan mutu yang diizinkan, yaitu sebesar 0,05 ppm, dapat dikatakan bahwa bagian tepi kota seperti Tebet dan Pondok Gede masih memenuhi baku mutu, sedangkan lokasi lainnya sudah berada antara 110-240% diatas baku mutu diijinkan.

Pencemaran udara karena debu pada lokasi-lokasi pusat kegiatan, sekitar lokasi industri dan terminal masih tetap melampaui baku mutu. Tingginya kandungan debu, khusus untuk lokasi terminal Pulogadung yang sangat dipengaruhi oleh aktivitas trasportasi. Pada lokasi ini ternyata kandunngan debu totalnya sudah lebih kurang 125 persen di atas baku mutu. Hal yang sama juga terlihat untuk kandungan gas SO2 serta Nox yang kandungannnya cukup tinggi dibandingkan dengan lokasi lainnya.

Penanganan Pencemaran Udara

Penangan pencemaran lingkungan dilaksanakan melalui penyusunan program atas dasar masukan yang diperoleh dari hasil pemantauan kondisi kualitas lingkungan udara, air dan laut. Untuk penanganan pencemaran udara antara lain dilaksanakan melalui Program Udara Bersih (Prodasih) maupun Program Langit Biru.

Program-program tersebut dilaksanakan antara lain bertujuan untuk menurunkan/memperbaiki gas buang emisi dari sumber bergerak maupun sumber tidak bergerak. Dalam program ini juga mencakup pengurangan/penggantian bahan bakar yang mengandung bahan pencemar dengan bahan bakar yang lebih bersih. Di samping hal tersebut juga diupayakan peningkatan daya dukung lingkungan dengan perluasan Ruang Terbuka Hijau (RTH), peningkatan penghijauan dan langkah-langkah lain yang mendukung perbaikan mutu udara, termasuk mensosialisasikan Uji Emisi kendaraan bermotor.

Uji Emisi Kendaraan Bermotor

Uji emisi kendaraan bermotor dinilai perlu untuk disosialisasikan mengingat bahwa gas buang kendaraan bermotor memiliki andil yang cukup besar bagi pencemaran udara kota Jakarta, yang tentunya berpengaruh pula bagi kenyamanan dan kesehatan lingkungan hidup.

Gubernur DKI Jakarta melalui Surat keputusannya Nomor 1222 tahun 1990 menetapkan parameter baku mutu emisi kendaraan bermotor di wiayah DKI Jakarta. Bahkan melalui Surat Edaran Nomor 38/Se/1996, Gubernur DKI Jakarta mengajak seluruh warga Jakarta, khususnya pemilik kendaraan bermotor untuk senantiasa merawat mesin dan terutama kualitas emisi dari saluran pembuangan /knalpot , agar tidak menambah buruk kualitas udara kota yang sehari-hari kita hirup bersama. Sehingga pada gilirannya nanti akan tercipta kota Jakarta yang berudara bersih dan ketika bepergianpun terasa nyaman.

Partisipasi Masyarakat

Seberapapun kecilnya partisipasi masayarkat akan sangat besar artinya bagi terciptanya kualitas udara bersih yang kita dambakan bersama. Karena itu saatnya sebagai pengguna kendaraan, kita berpartisipasi aktif dan secara bersama meningkatkan kesadaran menggunakan kendaraan yang emisinya sesuai dengan yang ditentukan. Bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi awal tahun 2009 akan ditilang. Bila dalam persidangan terbukti bersalah, maka bersiaplah dikenakan denda maksimal 2 juta rupiah.

Oleh : Harmonis (disarikan dari berbagai sumber)

Jumat, 26 Desember 2008

Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi Akan Ditilang


Kebijakan pemerintah DKI Jakarta untuk mengurangi pencemaran udara patut diacungi jempol. Tentu saja sebagai warga yang tinggal di Jakarta kita harus berperan aktif dalam menyukseskan program tersebut. Kualitas udara Jakarta yang terlanjur rusak menempati urutan ketiga besar dunia setelah Mexico City dan Bangkok. Kontributor terbesar penyebab menurunnya kualitas udara Jakarta ini 80% diantaranya adalah emisi gas buang kendaraan bermotor. Berbagai program baik jangka pendek maupun jangka panjang diupayakan Pemda DKI untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta ini diantaranya adalah : memperbanyak kawasan Ruang Terbuka Hijau, Car Free Day, maupun penerapan tilang dan denda bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi.

Penerapan Ruang Terbuka Hijau dan Car Free Day cukup memberikan kontribusi positif bagi perbaikan kualitas udara Jakarta, terbukti kualitas udara Jakarta yang layak dihirup pada tahun 2007 sekitar 74 hari menjadi sekitar 103 hari pada tahun 2008. Walaupun banyak yang mempertanyakan metode dan standar pengukuran perbaikan kualitas udara tersebut. Sedangkan untuk Car Free Day berbagai pro kontra terjadi di masyarakat, misalnya melaksanakan program Car Free Day di ruas Jalan Sudirman-Thamrin, sepanjang jalan Kali Sunter, dan Jalan Pramuka-Pemuda setiap pekan ke-empat setiap bulannya merupakan pemindahan titik kemacetan dan penumpukan emisi gas buang di tempat lain saja, sehingga kebijakan ini dianggap tidak berpengaruh terhadap kualitas udara Jakarta secara keseluruhan.

Namun terlepas dari pro-kontra tersebut, idealnya sebagai pengguna kendaraan bermotor sebaiknya menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan dan selalu memelihara emisi agar tidak melebihi ambang batas yang ditentukan.

Pemda DKI mulai tahun 2009 akan memberlakukan penilangan terhadap kendaraan yang tidak lulus uji emisi. Untuk kendaraan yang dinyatakan lulus uji emisi akan diberikan stiker kelulusan. Menurut Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Ridwan Panjaitan penilangan ini untuk menegakkan Perda No. 2 th. 2005 tentang Pencemaran Udara. Untuk kendaraan yang tidak lulus uji emisi dan terbukti bersalah dalam persidangan akan dikenakan denda maksimal Rp 2 juta.

Kriteria penilaian uji baku mutu yang ditetapkan dibedakan menurut jenis bahan bakar. Untuk bensin, parameter yang digunakan yaitu karbonmonoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Untuk kendaraan di bawah tahun 2007, kadar CO harus 3 persen dan HC 700 part per million (ppm). Sedangkan untuk kendaraan di atas tahun 2007, kadar CO diwajibkan sebesar 1,5 persen dan 200 ppm untuk HC. Sementara itu untuk diesel kadar opasitas (asap) bagi kendaraan di atas tahun 2010 adalah 40 persen dan di bawah tahun itu 50 persen.

Sebagai antisipasi dan bentuk partisipasi pribadi, menggunakan BBM yang bebas timbal dan alat tambahan pada kendaraan yang berfungsi memperbaiki kualitas BBM agar terbakar sempurna adalah sebuah pilihan. Emisi gas buang pada dasarnya adalah sisa pembakaran BBM yang tidak terbakar karena faktor BBM itu sendiri maupun karena komponen kendaraan yang tidak ideal. Sisa BBM mentah ini dikeluarkan melalui knalpot bersama asap kendaraan. Inilah yang menyebabkan pencemaran udara dan konsumsi lebih BBM lebih boros.

Oleh : Harmonis Santara

Rabu, 10 Desember 2008

Pencemaran Udara, Bisa Membuat IQ Anak Rendah


Sebagai Ibu kota negara, sudah menjadi sesuatu yang jamak Jakarta penuh dengan transportasi yang berimplikasi pada kemacetan di setiap ruas jalannya.Banyaknya moda transportasi ini berdampak pada tingginya gas buang di Jakarta hingga mencapai lebih dari 70%. Berdasarkan penilaian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2006 kondisi Jakarta yang menempati urutan tiga besar dunia sebagai kota yang memiliki kualitas udara terburuk setelah Mexico City dan Bangkok, sungguh mencemaskan sekaligus layak mendapat perhatian kita bersama.
Hampir 100% kawasan Jakarta memiliki tingkat pencemaran partikel debu sangat tinggi dengan indeks antara 200-300 dengan sumber pencemaran antara lain : asap kendaraan bermotor, industri, dan lainnya. Partikel debu yang melayang dan mencemari hampir 100% wilayah Jakarta bila bercampur dengan mercury atau logam berat lainnya, maka akan semakin memperparah kesehatan warga Jakarta.
Untuk jangka pendek, pencemaran udara akan memberikan dampak penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), kemudian asma. Namun bila kondisi ini terus berlangsung dan kurang mendapat perhatian serius, untuk jangka panjang akan memacu timbulnya penyakit kanker paru-paru.Pemicu utama kanker paru-paru ini adalah polutan yang berasal gas buang sisa pembakaran BBM oleh kendaraan bermotor yaitu hydrokarbon (HC) dalam bentuk polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dan benzene dalam kadar yang tinggi.
Dampak tingginya pencemaran udara di Jakarta selain buruk bagi kesehatan orang dewasa, juga berdampak buruk bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, karena jika kualitas gizi nutrisinya tidak terpenuhi, maka anak-anak di Jakarta tidak hanya terancam terkena gangguan pernafasan (ISPA) namun dapat berdampak pada rendahnya IQ. Karena itu untuk upaya pencegahan menurunnya kualitas SDM terutama anak-anak yang merupakan generasi penerus adalah dengan memperhatikan gizi pada nutrisinya agar daya tahan terhadap penyakit yang berasal dari polusi lebih tinggi, selain itu pembatasan waktu bagi anak-anak agar tidak terlalu sering bermain di wilayah-wilayah yang tingkat pencemarannya tinggi seperti kawasan segitiga emas Jakarta Pusat dan jalan-jalan protokol lain yang konsentrasi kendaraan dan kemacetannya tinggi. Bila memungkinkan akan lebih baik menggunakan masker ketika bepergian ke lokasi-lokasi rawan tadi.
Bagi pengguna kendaraan, sebagai wujud peduli lingkungan dan bentuk kontribusi nyata terhadap perbaikan lingkungan dan kualitas udara, menggunakan kendaraan pribadi seperlunya akan membantu mengurangi pencemaran. Kalau tidak memungkinkan menggunakan kendaraan umum, menggunakan kendaraan yang BBM-nya ramah lingkungan juga merupakan solusi. Di sisi lain merawat kendaraan dengan teratur sehingga emisi gas buangnya rendah juga merupakan hal yang bijaksana. Karena yang kita lakukan hari ini, sesungguhnya tidak hanya bermanfaat bagi kita tapi secara tidak langsung kita menyiapkan generasi mendatang dengan kualitas IQ yang jauh lebih baik.
Oleh : Harmonis Santara

Senin, 10 November 2008

Tips Mengisi Bensin


Sebagaimana kebutuhan makanan dan minuman bagi manusia, kebutuhan akan bahan bakar bagi kendaraan juga merupakan kebutuhan primer. Karena itu mengisi BBM di SPBU dengan antrian yang panjang merupakan pemandangan umum dan sering kita alami. Namun tidak setiap SPBU dapat melakukan pelayanan sesuai harapan konsumen ketika mengisi BBM (bensin). Beberapa faktor penyebab di antaranya adalah secara internal di SPBU tertentu masih ada yang takarannya tidak tepat karena ingin mengambil keuntungan yang lebih, namun ada juga yang disebabkan karena sifat dari bensin itu sendiri serta pengaruh proses pengisian bensin ke dalam tangki kendaraan. Beberapa tips berikut dapat dijadikan acuan agar dalam membeli bensin mendapatkan hasil yang optimal.

1. Isilah Bensin pada Pagi Hari di SPBU yang Anda Percaya

Mengisi bensin untuk kendaraan anda sebaiknya hanya di pagi hari atau subuh saat temperatur tanah masih dingin. Mengingat di semua SPBU menyimpan bensin dengan tangki di dalam tanah. Semakin dingin temperatur tanah akan membuat densitas (tingkat cair) bensin semakin baik. Saat temperatur mulai hangat, bensin akan mengembang, sehingga saat membeli bensin di siang atau sore hari maka jumlah cairan bensin di kendaraan anda tindak benar-benar satu tangki.

Di dalam bisnis bahan bakar, pengaturan grafitasi bumi,temperatur dari bensin, solar, bahan bakar jet atau produk bahan bakar yang lain, mendapat pengaturan yang sangat penting. Kenaikan satu derajat saja, memiliki pengaruh yang besar dalam bisnis ini. Tetapi umumnya pom bensin tidak memiliki alat pengatur kompensasi temperatur di mesin mereka.

2. Atur Kecepatan Aliran Pipa Bensin Dalam Mode Slow

Jika kita perhatikan dengan seksama pada gagang kran ada 3 tingkatan kecepatan laju keluarnya bensin yaitu: low, middle dan high. Karena itu sebaiknya pada saat mengisi bensin gunakan mode low ini. Biasanya ini hanya digunakan untuk SPBU yang swalayan seperti di luar negeri. Dengan menggunakan mode low berarti Anda mengatur pompa aliran bensin dalam kecepatan rendah, sehingga meminimalkan terjadinya penguapan saat bensin dipompa. Sebagai informasi, semua gagang kran bensin mempunyai saluran untuk menghisap uap (vapor return). Karena itu jika Anda memompa pada mode fast, maka ada bagian cairan bensin di tangki mobil Anda yang menjadi uap. Uap bensin itu akan dihisap oleh ujung kran
pipa pom dan dikembalikan ke tangki penyimpanan di dalam tanah sehingga jumlah bensin yang Anda bayar jadi berkurang.

3. Isi Bensin Saat Tangki Kendaraan Masih Terisi Setengah

Mengisi bensin sebaiknya jangan sampai setelah tangki kosong, karena semakin banyak gas ada di dalam tangki kendaraan, maka udara yang yang ada semakin sedikit. Bensin dapat menguap lebih cepat dari yang anda bayangkan. Bila hal ini terjadi peluang volume bensin yang masuk ke tangki kendaraan Anda berkurang besar. Oleh sebab itu isilah bensin saat tangki kendaraan masih setengah.

4. Jangan Mengisi Bensin Kalau Pom Sedang Diisi (ada truk tangki yang sedang mengisi)

Bagi Anda yang hendak mengisi bensin, jangan mengisi bensin jika melihat ada truk tangki yang sedang mengisi di SPBU tersebut. Karena pada saat truk tangki mengisi bensin ke dalam tangki penyimpanan, ada uap (gas) yang ikut terbawa, dan kotoran yang ada di dasar tangki bisa teraduk dan terangkat ke atas dan masuk ke dalam kendaraan anda. Bila hal ini terjadi kotoran tersebut akan menyumbat laju bensin sehingga suplai bensin ke karburator atau injector terhambat yang sering menyebabkan kendaraan tersendat-sendat bahkan mogok. Untuk jangka panjang kotoran ini akan berubah menjadi kerak dalam mesin kendaraan Anda. Karena itu isilah bensin saat tidak ada truk yang mengisi bensin ke tempat tangki penyimpanan SPBU.

Oleh : Harmonis Santara (dari berbagai referensi)

Rabu, 05 November 2008

Bensin dan Permasalahannya


Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat diiringi dengan meningkatnya aktivitas manusia di semua sektor. Mobilitas yang tinggi ini membutuhkan sarana transportasi dalam rangka distribusi barang produksi. Karena itu kebutuhan energi menjadi sesuatu yang tidak terelakkan.Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan. Kita mengenal salah satu jenis BBM dengan sebutan bensin atau istilah yang kita dengar di SPBU adalah premium.

Secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C7 (heptana) sampai dengan C11. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrogen dan karbon yang terikat antara satu dengan yang lainnya sehingga membentuk rantai.

Jika kita membakar bensin pada kondisi ideal, dengan oksigen berlimpah, maka akan dihasilkan CO2, H2O dan energi panas. 1 galon bensin (4,5 liter) mengandung 132 x 106 joule energi, yang ekuivalen dengan 125.000 BTU (British Thermal Unit) atau 37 kwh. Jika manusia bisa mencerna bensin, maka dengan meminum 1 galon bensin ini akan sama dengan memakan 110 hamburger, tetapi kenyataannya tubuh manusia tidak memiliki enzim yang bisa mengubah bensin ini menjadi CO2 dan H2O, sehingga tidak bisa menyerap energi yang dikandung di dalam bensin.

Asal Muasal Bensin

Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai yang panjangnya yang berbeda-beda.

Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda akan memiliki sifat dan kelakuan yang berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling ringan bertambahnya atom C dalam rantai tersebut akan membuatnya semakin berat. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propana dan butana. Dalam temperatur dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas, dengan titik didih masing-masing -107, -67,-43 dan -18 derajat C. Berikutnya, dari C5 sampai dengan C18 berwujud cair, dan mulai dari C19 ke atas berwujud padat.

Dengan bertambah panjangnya rantai hidrokarbon akan menaikkan titik didihnya, sehingga kita bisa memisahkan hidrokarbon ini dengan cara destilasi. Prinsip inilah yang diterapkan di pengilangan minyak untuk memisahkan berbagai fraksi hidrokarbon dari minyak mentah.

Penambahan Zat Additif

Menambahkan tetraetil lead pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin dapat digunakan dan aman untuk mesin dengan menambahkan lead (timbal) ini. Tetapi akibatnya adalah bumi yang kita tinggali ini diselimuti oleh lapisan tipis lead, dan lead ini berbahaya untuk makhluk hidup, termasuk manusia. Sehingga di negara-negara maju, lead sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.

Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary butyl ether), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE ini selain dapat meningkatkan bilangan oktan, juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Tetapi, belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pom bensin) dan MTBE ini masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-sumber air minum lainnya.

Dampak Penggunaan Bensin

Bensin yang digunakan oleh kendaraan akan menimbulkan dua masalah utama. Masalah pertama adalah asap dan ozon di kota-kota besar. Masalah kedua adalah karbon dan gas rumah kaca.

Idealnya, ketika bensin dibakar di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan CO2 dan H2O saja. Kenyataannya pembakaran di dalam mesin tidaklah sempurna, dalam proses pembakaran bensin, dihasilkan juga:

  • Karbon monoksida, CO, yang merupakan gas beracun.
  • Nitrogen oksida, NOx, sebagai sumber utama asap di perkotaan yang jumlah kendaraannya sangat banyak.
  • Hidrokarbon yang tidak terbakar, sebagai sumber utama ozon di perkotaan.
    Berbeda dengan lapisan ozon yang berada di atmosfer atas (stratosfer) yang berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, ozon yang kontak langsung dengan manusia dan makhluk hidup ini berbahaya, karena bersifat oksidator.

Karbon juga menjadi masalah, ketika karbon dibakar akan berubah menjadi CO2 yang merupakan gas rumah kaca. Gas rumah kaca ini akan menyebabkan perubahan iklim bumi (pemanasan global), naiknya permukaan air laut (karena es di kutub mencair), banjir, terancamnya kota-kota di pesisir pantai, dan sebagainya.

Oleh karena alasan-alasan inilah, para ilmuwan sekarang sedang berusaha untuk mengganti bahan bakar bensin dengan bahan bakar hidrogen yang lebih ramah lingkungan, karena jika H2 ini direaksikan dengan O2 hanya akan menghasilkan air (uap air).

Oleh : Harmonis Santara (sumber : M. Lutfi Firdaus dan bahan bacaan lain)

Selasa, 04 November 2008

Bahan Bakar Minyak dari Fosil Salah Satu Penyebab Hujan Asam


Bensin (premium), pertamax dan pertamax plus yang diproduksi pertamina atau berbagai BBM lain dari produsen asing adalah bahan bakar yang berasal dari fosil tumbuhan atau hewan yang sudah berusia ribuan tahun dalam bumi. Bahan bakar fosil ini juga sering disebut bahan bakar mineral, yaitu sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon seperti batu bara, petroleum dan gas alam.

Pembakaran bahan bakar fosil oleh manusia merupakan sumber utama dari karbondioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca yang dipercayai menyebabkan pemanasan global. Sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon adalah bahan bakar bio yang diperoleh dari karbondioksida di atmosfer dan oleh karena itu tidak menambah karbondioksida di udara.

Hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkit listrik dan alat transportasi. Secara langsung atau tidak langsung penggunaan energi berbahan baku fosil ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup, karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya yang lebih dikenal dengan istilah gas buang. Zat pencemar dalam gas buang diantaranya adalah karbon dioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), hidrokarbon (HC), Partikulat (PM 10, PM 2,5, TSP dan Partikel debu lainnya), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), Pb (Timah Hitam) dan zat berbahaya lain.

Untuk beberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya yang pernah diteliti hasilnya menunjukkan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara. Hasil penelitian di Jakarta menunjukan bahwa kendaraan bermotor memberikan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,80%, NOx sebesar 73,40% dan HC sebesar 88,90% (Bapedal, 1992).

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil dengan berbagai gas buang yang berbahaya bagi kesehatan, juga dapat menyebabkan hujan asam. Emisi NOx (Nitrogen oksida) yang lepas ke udara berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Selain itu emisi SO2 (Sulfur dioksida) yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam lepas ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat juga dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Emisi gas NOx dan SO2 bila lepas ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan Jika dari awan tersebut turun hujan, maka air hujan tersebut menjadi bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), dan peristiwa ini sering kita dengar dengan istilah “hujan asam”.

Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).

Lalu apakah secara terus menerus kita akan membiarkan kondisi ini berlangsung ? Pastilah sebagai warga negara yang baik kita tidak hendak menginginkan ini, karena efeknya juga buruk buat kita dan generasi berikutnya. Partisipasi yang dapat kita lakukan adalah dengan mengurangi atau menghemat penggunaan bahan bakar fosil dalam aktivitas keseharian kita. Paling tidak mari menggunakan bahan bakar yang emisi gas buangnya kecil. Beralih ke bahan bakar non fosil saat ini belum memungkinkan secara utuh, karena itu upaya kecil yang dapat dilakukan adalah sedapat mungkin pembakaran BBM pada kendaraan kita sesempurna mungkin sehingga gas buangnya lebih sedikit. Menggunakan alat tambahan untuk menyempurnakan pembakaran BBM pada kendaraan seperti Elecric Fuel Treatment (EFT) merupakan salah satu pilihan kita, karena dengan menggunakan EFT selain berefek terhadap penghematan BBM, juga dapat menyempurnakan pembakaran. Saatnya kita peduli dengan lingkungan dan generasi berikutnya.

Oleh : Harmonis Santara (dari berbagai referensi).

Rabu, 22 Oktober 2008

Kadar Oktan yang Sesuai dengan Rasio Kompresi



Tidak stabilnya harga minyak dunia membuat prilaku konsumen semakin adaptif dengan situasi. Ketika harga minyak mentah melambung tinggi dan berimbas pada naiknya harga BBM dalam negeri, konsumen yang biasa menggunakan BBM dengan nilai oktan yang tinggi beralih ke BBM dengan nilai oktan yang lebih rendah, dengan satu alasan efisiensi pengeluaran uang untuk BBM. Hal ini sepintas membantu mengurangi alokasi dana untuk BBM, namun apakah mempunyai dampak yang positif terhadap kendaraan?

Penggunaan BBM ternyata bukan sekedar urusan mahal atau murah, tapi lebih pada kecocokan spesifikasi mesin. Untuk mesin yang memiliki rasio kompresi yang tinggi memerlukan BBM dengan kadar oktan yang tinggi begitu pula sebaliknya. Pemakaian bensin yang kadar oktannya tidak sesuai akan menyebabkan mesin menjadi ngelitik. Ngelitik terjadi karena bensin lebih cepat terbakar secara spontan sehingga tenaga untuk menggerakkan mesin serta beban kendaraan lebih kecil dari yang dibutuhkan. Untuk kendaraan pembuatan di atas tahun 1990-an biasanya memiliki rasio kompresi yang tinggi sehingga akan sangat baik bila menggunakan BBM yang memiliki kadar oktan 92 atau 95. BBM dengan kadar oktan 92 misalnya Pertamax (produksi Pertamina), Super (produksi Shell), dan Primax (produksi Petronas). Sedangkan bensin oktan 95 biasa disebut Pertamax Plus (Pertamina), Super Extra (Shell), dan Primax95 (Petronas).

Untuk mengetahui rasio kompresi kendaraan dapat dilihat pada buku panduan atau brosur pada saat Anda membeli kendaraan. Karena bila Anda menggunakan BBM yang tidak sesuai dengan rasio kompresi kendaraan maka selain akan terjadi mesin ngelitik juga akan membuat kendaraan menjadi tidak bertenaga.

Terlepas dari semua kadar oktan yang ada dalam BBM, pada dasarnya BBM yang beredar berasal dari fosil yang terdiri dari ikatan hidrokarbon. Ikatan hidrokarbon dalam BBM pada dasarnya mempunyai ikatan yang tidak teratur dan cenderung mengkeriting sehingga menyebabkan oksigen sulit berbaur. Hal ini membuat tidak terjadinya pembakaran secara sempurna. Sisa pembakaran yang tidak sempurna ini biasanya akan menyisakan kerak dalam ruang bakar dan karburator sehingga tidak jarang membuat kendaraan kehilangan tenaga. Menggunakan alat tambahan untuk membantu penyempurnaan pembakaran BBM misalnya Electric Fuel Treatment (EFT) pada kendaraan akan lebih baik. Dengan kadar oktan yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan serta alat yang dapat membantu kesempurnaan pembakaran seperti EFT, selain akan membuat tarikan gas kendaraan Anda lebih ringan, tenaga bertambah, juga lebih hemat BBM serta ramah lingkungan.

Oleh : Harmonis Santara dari berbagai sumber

Selasa, 21 Oktober 2008

EFT Dapat Menjaga Kebersihan Karburator


Salah satu alat yang berperan penting pada sepeda motor adalah karburator. Karburator pada kendaraan bermotor berbentuk seperti mangkok, di dalamnya terdapat spuyer dan jarum spuyer. Fungsi utama karburator adalah sebagai tempat mencampur bahan bakar dengan udara dalam ukuran yang tepat sehingga sesuai kebutuhan, sebelum disalurkan ke dalam ruang pembakaran dalam bentuk kabut.

Fungsi jarum spuyer adalah untuk membantu meratakan sekaligus memecah kucuran bensin dari lubang utama dalam spuyer yang terletak di tengah atau tepat di bawah lubang samping spuyer yang menghadap ke bak karburator.
Banyaknya kucuran bensin sangat ditentukan oleh jumlah dan besarnya diameter lubang pada spuyer. Saat bensin yang ada di bak karburator terhisap lewat lubang utama dan samping, kapasitasnya tidak akan berkurang sehingga motor lebih mudah menyala.

Kinerja mesin kendaraan secara keseluruhan sangat tergantung pada bersih dan tidaknya karburator. Karena itu menjaga kebersihan karburator dan settingan karburator yang tepat menjadi hal yang penting. Karburator yang tidak berfungsi dengan baik dapat mempengaruhi kelancaran suplai bahan bakar. Apabila karburator pada kendaraan kotor, suplai bahan bakar menjadi tidak lancar, dan berdampak pada pembakaran yang tidak sempurna, akibatnya sepeda motor kurang bertenaga bahkan bisa mogok. Selain itu, pembakaran yang tidak sempurna dapat mengakibatkan mesin cepat panas dan knalpot mengeluarkan bahan bakar mentah berupa asap yang tidak normal. Bersama asap inilah dikeluarkan senyawa kimia berupa Sulfurdioksida (SO2),Karbonmonoksida (CO),Nitrogen dioksida (NO2),Ozon (O3),Hidrokarbon (HC), Partikulat (PM 10, PM 2,5, TSP dan Partikel debu lainnya), Pb (Timah Hitam) yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Semakin tinggi emisi gas buang yang dikeluarkan melalui knalpot, merupakan indikasi semakin tidak efisiennya penggunaan bahan bakar kendaraan, karena lebih banyak bahan bakar mentah yang terbuang sia-sia. Kurang optimalnya potensi bahan bakar untuk menjadi energi menyebabkan borosnya penggunaan bahan bakar.

Bagi Anda yang selalu disipilin menservis kendaraan secara berkala, menjaga kebersihan karburator mungkin bukanlah kendala. Tapi bagi Anda yang sangat sibuk sehingga sulit mengalokasikan waktu untuk merawat karburator, dapat menggunakan Electric Fuel Treatment (EFT), yang dapat menjaga kebersihan injektor dan karburator. Dengan EFT bahan bakar yang sudah tersaring oleh filter, kemudian melewati EFT diperbaiki kualitas dan susunan rantai hidrokarbonnya sehingga lebih bertenaga dan dapat terbakar dengan sempurna. Pembakaran yang sempurna tidak menyisakan BBM mentah yang dapat menimbulkan kerak pada karburator. Selain itu dengan menggunakan EFT akan menambah tenaga mesin dan mengurangi emisi gas buang kendaraan sehingga lebih ramah lingkungan. EFT sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan penambahan tenaga mesin, penghematan dan bagi Anda yang tidak punya waktu luang untuk merawat kebersihan karburator, karena EFT dapat merawat kebersihan sistem karburasi.

Oleh : Harmonis Santara

Rabu, 15 Oktober 2008

Idealkah Bahan Bakar Kendaraan Anda?



Untuk menggerakkan mesinnya, kendaraan bermotor membutuhkan energi yang berasal dari bahan bakar. Kualitas bahan bakar sangat berpengaruh terhadap performa mesin baik dari sisi tenaga maupun kinerjanya. Seperti yang diketahui selama ini kualitas BBM dipengaruhi oleh nilai oktannya. Berdasarkan nilai oktan itu kita sering mendengar penamaan bahan bakar dengan nama premium, pertamax, pertamax plus dan solar.

Pengertian Bilangan Oktan

Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin harus dihindari.

Nama oktan berasal dari oktana (C8) karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit. Terdapat beberapa sistem pemeringkatan (Octane Rating) dalam BBM produksi dalam Negeri Premium dengan Kadar Oktan 88, Pertamax dengan Kadar Oktan 92 dan Pertamax Plus dengan Kadar Oktan 95.

Oktan dan Irit

Kendaraan keluaran sebelum tahun 90-an umumnya tidak mensyaratkan penggunaan oktan tinggi, tetapi untuk produksi diatas tahun 90-an sudah mengharuskan penggunaan oktan tinggi sebagai asupan bahan bakarnya. Semakin Tinggi angka Oktan maka semakin lama bensin terbakar spontan juga Penggunaan Oktan tinggi dapat mendongkrak performa tenaga mesin. Tetapi hal ini Tidak berlaku untuk semua Keluaran kendaraan, pada kendaraan produksi tahun 90-an ke bawah yang tidak mensyaratkan penggunaan oktan tinggi sebagai konsumsi BBMnya, penggunaan oktan tinggi yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin justru akan membuat tenaga mesin menjadi loyo dan hanya akan menimbulkan pemborosan bahan bakar.

Kategori Oktan

Ada dua kategori angka Oktan, yaitu RON (Research Octane Number) dan MON (Motor Octane Number). RON diperoleh dari simulasi kinerja asupan bahan bakar ke mesin saat mesin dioperasikan dalam kondisi standar sedangkan MON menunjukkan kinerja Bahan Bakar saat mesin di operasikan dalam kondisi yang lebih berat. Angka oktan MON dapat lebih rendah 10 Point dari angka Oktan RON. Untuk SPBU di Indonesia angka oktan di belakan produk yang tertera adalah RON.

Contoh serial bahan BBM yang digunakan untuk test ONR adalah :

Bilangan Oktan 100 – Murni Iso-Octane
Bilangan Oktan 98 – Campuran 98% Iso-Octane dan 2% n-Heptane
Bilangan Oktan 96 – Campuran 96% Iso-Octane dan 4% n-Heptane
Bilangan Oktan 94 – Campuran 94% Iso-Octane dan 6% n-Heptane
Bilangan Oktan 92 - Campuran 92% Iso-Octane dan 8% n-Heptane
Bilangan Oktan 90 - Campuran 90% Iso-Octane dan 10% n-Heptane
Bilangan Oktan 88 – Campuran 88% Iso-Octane dan 12% n-Heptane
Bilangan Oktan 86 – Campuran 86% Iso-Octane dan 14% n-Heptane
Bilangan Oktan 84 – Campuran 84% Iso-Octane dan 16% n-Heptane
Bilangan Oktan 82 – Campuran 82% Iso-Octane dan 18% n-Heptane
Bilangan Oktan 80 – Campuran 80% Iso-Octane dan 20% n-Heptane

Apakah Semakin Tinggi Nilai Oktan akan Lebih Baik ?

Bensin dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Sebaliknya bensin dengan oktan tinggi lambat terbakar, karena titik bakarnya juga lebih tinggi. Tinggi rendahnya nilai oktan yang dibutuhkan oleh kendaraan sangat tergantung pada Compression Ratio (CR) yakni hasil perhitungan perbandingan tekanan yang berkaitan dengan volume ruang bakar terhadap jarak langkah piston dari titik bawah ke titik paling atas saat mesin bekerja. Mesin yang memiliki nilai CR (Compression Ratio) yang tinggi membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi pula.

Mesin berkompresi tinggi membuat bensin cepat terbakar (akibat tekanan yang tinggi), namun akan menjadi masalah bila bensin terbakar lebih awal sebelum busi memercikkan api. Saat piston naik ke atas melakukan kompresi, bensin menyala mendahului busi, akibatnya piston seperti dipukul keras oleh ledakan ruang bakar tersebut, hal ini akan menyebabkan knocking sering disebut dengan istilah ’Ngelitik’.

Nilai oktan yang tinggi juga menyebabkan bensin lebih sulit menguap (penguapan rendah). Bensin yang nilai oktannya terlalu tinggi tidak jarang menyebabkan kegagalan pembakaran yang berefek pada penumpukan kerak di ruang bakar atau klep. Karena itu sebaiknya kendaraan diisi bensin sesuai nilai rasio kompresi,kecuali ada modifikasi lain.

Bensin dengan oktan lebih tinggi (pertamax, pertamax plus, dsb), umumnya dilengkapi dengan aditif pembersih, dan sebagainya. Namun tidak banyak memberi penambahan tenaga, jadi angka oktan tinggi bukan artinya lebih ‘bertenaga’.
Karena benefitnya kurang sebanding jika dibanding harganya yang tinggi, maka ujung-ujungnya hanyalah merupakan pemborosan uang saja.

Solusi

Bagi Anda yang memiliki kendaraan yang dengan kompresi yang tinggi tapi tetap ingin menggunakan bahan bakar premium,beberapa alternatif berikut bisa dicoba :

1. Menambahkan Octane Booster pada bensin (dimasukkan ke tangki bensin)

2. Menggunakan katalis untuk menaikkan nilai oktan (pada umumya cara ini tidak ramah lingkungan karena mengandung timbal)

3. Merubah derajat waktu pengapian (ignition timing) ke posisi yang lebih lambat (Retard).

4. Menggunakan aplikasi water-injection (tapi rumit dalam hal perawatannya).

5. Menggunakan alat yang dapat mengubah rantai hidrokarbon dalam premium dan dapat bekerja dengan berbagai kompresi misalnya EFT (Electric Fuel Treatment). Dengan menggunakan alat ini selain nyaris tanpa perawatan juga dapat menambah tenaga mesin dan ramah lingkungan.

Harmonis Santara, dari Berbagai Sumber.

Minggu, 21 September 2008

Periksa Emisi Gas Buang Kendaraan Anda Demi Kesehatan


Minggu, tepatnya tanggal 14 September 2008 di jalan Pramuka Jakarta Pusat tampak sangat lengang. Tidak ada kendaraan bermotor yang melintas. Hanya serombongan anak muda yang berjalan santai atau sekedar olah raga ringan melintasi jalan itu. Tidak ada lalu lalang kendaraan yang biasanya padat bahkan kadang bikin macet di jalan itu. Ya, hal itu terjadi karena pada hari itu diberlakukan hari bebas kendaraan bermotor. Konon pemerintah DKI Jakarta akan memberlakukan hal yang sama untuk beberapa ruas jalan yang lain setiap minggu.

Program ini pantas mendapat dukungan masyarakat dalam rangka mengurangi tingkat pencemaran udara di Jakarta akibat emisi gas buang kendaraan yang sudah mencapai tingkat memprihatinkan. Tingkat pencemaran udara dari emisi gas buang kendaraan ini mempunyai kontribusi lebih dari 70 %.

Emisi kendaraan bermotor mengandung berbagai senyawa kimia. Komposisi dari kandungan senyawa kimianya tergantung dari kondisi mengemudi, jenis mesin, alat pengendali emisi bahan bakar, suhu operasi dan faktor lain yang semuanya ini membuat pola emisi menjadi rumit.

Jenis bahan bakar pencemar yang dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin maupun bahan bakar solar sebenarnya sama saja, hanya berbeda proporsinya karena perbedaan cara operasi mesin. Secara visual, pada kendaraan yang berbahan bakar solar selalu terlihat asap dari knalpot, sedangkan untuk kendaraan yang berbahan bakar bensin umumnya tidak terlihat asap pada knalpotnya.

Walaupun gas buang kendaraan bermotor terutama terdiri dari senyawa yang tidak berbahaya seperti nitrogen, karbon dioksida dan uap air, tetapi di dalamnya terkandung juga senyawa lain dengan jumlah yang cukup besar yang dapat membahayakan kesehatan maupun lingkungan. Bahan pencemar utama yang terdapat di dalam gas buang kendaraan bermotor adalah karbonmonoksida (CO), berbagai senyawa hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk timbal (PB). Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbal organik, dilepaskan ke udara karena adanya penguapan dari sistem bahan bakar. Lalu lintas kendaraan bermotor, juga dapat meningkatkan kadar partikular debu yang berasal dari permukaan jalan, komponen ban dan rem.

Setelah berada di udara, beberapa senyawa yang terkandung dalam gas buang kendaraan bermotor dapat berubah karena terjadinya suatu reaksi, misalnya dengan sinar matahari dan uap air, atau juga antara senyawa-senyawa tersebut satu sama lain. Proses reaksi tersebut ada yang berlangsung cepat dan terjadi saat itu juga di lingkungan jalan raya, dan ada pula yang berlangsung dengan lambat. Reaksi kimia di atmosfer kadangkala berlangsung dalam suatu rantai reaksi yang panjang dan rumit, dan menghasilkan produk akhir yang dapat lebih aktif atau lebih lemah dibandingkan senyawa aslinya. Sebagai contoh, adanya reaksi di udara yang mengubah nitrogen monoksida (NO) yang terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor menjadi nitrogen dioksida (NO2 ) yang lebih reaktif, dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen dengan senyawa hidrokarbon yang menghasilkan ozon dan oksida lain, yang dapat menyebabkan asap awan fotokimi (photochemical smog). Pembentukan smog ini kadang tidak terjadi di tempat asal sumber (kota), tetapi dapat terbentuk di pinggiran kota. Jarak pembentukan smog ini tergantung pada kondisi reaksi dan kecepatan angin.

Untuk bahan pencemar yang sifatnya lebih stabil seperti limbah (Pb), beberapa hidrokarbon-halogen dan hidrokarbon poliaromatik, dapat jatuh ke tanah bersama air hujan atau mengendap bersama debu, dan mengkontaminasi tanah dan air. Senyawa tersebut selanjutnya juga dapat masuk ke dalam rantai makanan yang pada akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia melalui sayuran, susu ternak, dan produk lainnya dari ternak hewan. Karena banyak industri makanan saat ini akan dapat memberikan dampak yang tidak diinginkan pada masyarakat kota maupun desa.

Emisi gas buang kendaraan bermotor juga cenderung membuat kondisi tanah dan air menjadi asam. Pengalaman di negara maju membuktikan bahwa kondisi seperti ini dapat menyebabkan terlepasnya ikatan tanah atau sedimen dengan beberapa mineral/logam, sehingga logam tersebut dapat mencemari lingkungan.

Dampak Terhadap Kesehatan

Senyawa-senyawa di dalam gas buang terbentuk selama energi diproduksi untuk mejalankan kendaraan bermotor. Dibandingkan dengan sumber stasioner seperti industri dan pusat tenaga listrik, jenis proses pembakaran yang terjadi pada mesin kendaraan bermotor tidak sesempurna di dalam industri dan menghasilkan bahan pencemar pada kadar yang lebih tinggi, terutama berbagai senyawa organik dan oksida nitrogen, sulfur dan karbon. Selain itu gas buang kendaraan bermotor juga langsung masuk ke dalam lingkungan jalan raya yang sering dekat dengan masyarakat, dibandingkan dengan gas buang dari cerobong industri yang tinggi. Dengan demikian maka masyarakat yang tinggal atau melakukan kegiatan lainnya di sekitar jalan yang padat lalu lintas kendaraan bermotor dan mereka yang berada di jalan raya seperti para pengendara bermotor, pejalan kaki, dan polisi lalu lintas, penjaja makanan sering kali terpajan oleh bahan pencemar yang kadarnya cukup tinggi. Estimasi dosis pemajanan sangat tergantung kepada tinggi rendahnya pencemar yang dikaitkan dengan kondisi lalu lintas pada saat tertentu. Keterkaitan antara pencemaran udara di perkotaan dan kemungkinan adanya resiko terhadap kesehatan, baru dibahas pada beberapa dekade be lakangan ini. Pengaruh yang merugikan mulai dari meningkatnya kematian akibat adanya episod smog sampai pada gangguan estetika dan kenyamanan. Gangguan kesehatan lain di antara kedua pengaruh yang ekstrim ini, misalnya kanker pada paru-paru atau organ tubuh lainnya, penyakit pada saluran tenggorokan yang bersifat akut maupun khronis, dan kondisi yang diakibatkan karena pengaruh bahan pencemar terhadap organ lain seperti paru, misalnya sistem syaraf. Karena setiap individu akan terpajan oleh banyak senyawa secara bersamaan, sering kali sangat sulit untuk menentukan senyawa mana atau kombinasi senyawa yang mana yang paling berperan memberikan pengaruh membahayakan terhadap kesehatan.

Tingginya tingkat pencemaran udara oleh kendaraan bermotor ini harusnya menjadii tanggungjawab kita bersama. Bagi pemilik kendaraan sudah seharusnya memperhatikan tingkat emisi gas buang kendaraannya dengan cara melakukan uji emisi secara berkala.

Untuk menghilangkan emisi gas buang seluruhnya, merupakan hal sulit untuk dilakukan, namun menjaga emisi gas buang kendaraan di bawah ambang batas toleransi adalah hal yang paling mungkin dilakukan. Baku mutu emisi kendaraan bermotor yang masih dapat ditoleransi untuk kendaraan berbahan bakar bensin maupun solar adalah sebagai berikut :

Kendaraan Karburator

Kendaraan bensin pembuatan di bawah th 1985 kadar CO sekitar 4,0 %, kadar HC sekitar 1000 ppm.

Kendaraan bensin tahun pembuatan 1986-1995 kadar CO ideal 3,5 %, kadar HC ideal 800 ppm

Kendaraan bensin > th 1996 kadar CO ideal 3,0 %, kadar HC ideal 700 ppm

Kendaraan Sistem Injeksi

Kendaraan bensin system injeksi pembuatan tahun 1986-1995 kadar CO ideal 3,0 %, kadar HC ideal 600 ppm

Kendaraan bensin system injeksi di atas th 1996 kadar CO ideal 2,5 %, kadar HC ideal 500 ppm

Kendaraan Solar

Kendaraan solar pembuatan di bawah th 1985 opasitas ideal 50 %

Kendaraan solar pembuatan 1986-1995 opasitas ideal 45 %

Kendaraan solar pembuatan > th 1996 opasitas ideal 40 %

Oleh : Harmonis dari berbagai sumber.

Kamis, 28 Agustus 2008

Langkah Kecil Penuh Makna Menyelamatkan Lingkungan



Salah satu fenomena yang menjadi sorotan di dunia adalah pemanasan global (Global Warming). Pemanasan Global (global warming) merupakan sebuah fenomena yang mengandung pengertian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfir, laut dan permukaan bumi. Temperatur rata-rata permukaan bumi diperkirakan telah meningkat antara 0,18 hingga 0,740 C selama seratus tahun terakhir, bahkan dengan menggunakan pemodelan iklim Intergovernmental Panel on Climate Change (IPPC) memperkirakan akan terjadi kenaikan suhu permukaan bumi antara 1,1 oC hingga 6,4 oC pada tahun 1990 hingga 2100.. Penyebab pemanasan global ini antara lain adalah efek gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang paling dominan adalah uap air (H2O), karbondioksida (CO2), methana (CH4), dinitro-oksida (N2O), ozone (O3) dan gas-gas lain dalam jumlah yang lebih kecil. Sumber terbesar gas ini berasal dari kegiatan manusia yang menghasilkan emisi gas buang melalui pembakaran fossil fuel seperti minyak tanah, premium, solar, batu bara, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk bahan bakar transportasi darat, laut, maupun udara.

Gejala pemanasan juga terlihat dari meningkatnya suhu lautan, naiknya permukaan laut, pencairan es dan berkurangnya salju di belahan bumi utara. Pola iklim regional akan bergeser, mengakibatkan musim hujan pendek dan intensif sehingga mengakibatkan banjir yang semakin sering terjadi.

Di Indonesia dampak pemanasan global (global warming) mulai dirasakan yang dibuktikan dari berbagai perubahan iklim maupun bencana alam yang terjadi. Dampak lainnya yaitu hilangnya berbagai jenis flora dan fauna khususnya di Indonesia yang memiliki aneka ragam jenis, seperti pemutihan karang seluas 30 persen atau sebanyak 90-95 persen karang mati di Kepulauan Seribu akibat naiknya suhu air laut, memicu meningkatnya kasus penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah. Karena itu salah satu yang harus dilakukan untuk mengatasi ancaman pemanasan global adalah melakukan penghematan energi, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sebagai kontributor terbesar penghasil gas buang dan hanya menggunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Beralih ke bahan bakar non fosil saat ini secara keseluruhan belum memungkinkan, masih sedikit alternatif yang tersedia, sedangkan ketergantungan terhadap BBM berbahan baku fosil terus meningkat.

Sebagai langkah kecil namun pasti,sebagai pengguna kendaraan bermotor yang merupakan kontributor cukup besar terhadap global warming ini kita harus ambil bagian. Karena langkah kecil yang kita lakukan hari ini adalah untuk perbaikan kualitas lingkungan bagi anak cucu kita di masa depan. Salah satu langkah yang layak Anda coba adalah mengurangi emisi gas buang yang dikeluarkan dari knalpot kendaraan. Pembakaran BBM yang tidak sempurna dalam mesin kendaraan menyebabkan BBM tidak menjadi energi dan tetap sebagai BBM mentah yang terbuang secara percuma. Hal ini selain menyebabkan pemborosan pemakaian BBM pada kendaraan, juga menimbulkan polusi yang sangat berbahaya bagi manusia.

Pada dasarnya sifat asli BBM memiliki ikatan rantai hidrokarbon yang mengkeriting dan menggumpal. Dengan ikatan seperti ini oksigen sebagai unsure yang dibutuhkan untuk pembakaran sulit berbaur sehingga pembakaran yang terjadi dalam BBM menjadi tidak sempurna. Sisa dari Hidrokarbon yang tidak terbakar ini adalah polutan terbesar bagi lingkungan. Selain menyebabkan ancaman kesehatan pembakaran seperti ini sifatnya pemborosan. Karena itu menggunakan alat tambahan yang dapat menyempurnakan pembakaran BBM dalam mesin kendaraan merupakan langkah kecil namun kongkrit bagi pengendara kendaraan bermotor.

Adalah Electric Fuel Treatment (EFT) merupakan alat untuk meningkatkan sifat bahan bakar menjadi lebih efisien pada berbagai kendaraan bermotor, burner dengan menggunakan prinsip: Electrical Magnetic Resonance yakni suatu perlakuan secara Fisika terhadap Hydro_Carbon pada BBM (Bensin, Solar, Bio-Diesel, Bio-Fuel) dengan Menggunakan prinsip resonansi LANMOR untuk atom Hidrogen, sehingga BBM yang telah melewati EFT berubah sifat menjadi lebih efisien. EFT merubah sifat asli BBM yang rantai molekul hidrokarbonnya masih menggumpal (mengkeriting) diresonansi menjadi terbuka sehingga oksigen lebih mudah berbaur dalam rantai hidrokarbon. Pembauran ini menyebabkan pembakaran BBM yang sempurna nyaris tanpa gas buang,karena semua BBM terbakar menjadi energi. Bila demikian,maka jarak tempuh kendaraan lebih panjang. Bagi pengguna, dengan menggunakan penghemat BBM EFT buatan LIPI ini merupakan upaya penghematan sekaligus berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas buang. Seandainya para pengguna kendaraan melakukan hal yang sama, itu berarti telah melakukan langkah kongkrit terhadap pengurangan Global Warming.Semoga !!!

Oleh : Harmonis Santara

Rabu, 27 Agustus 2008

INGIN HEMAT BBM SAAT MUDIK? PAKAI EFT


Bagi para perantau yang mencari nafkah jauh dari kampung halamannya, bahkan tidak jarang yang meninggalkan keluarganya nun jauh di sana, momentum mudik adalah saat yang ditunggu-tunggu. Keinginan untuk melepas rindu dengan keluarga yang lama tidak bertemu mengalahkan jarak dan waktu, sehingga jarak jauh ditempuh, alokasi waktu telah disisihkan bahkan orang rela berdesak-desakan dengan para pemudik lain demi mudik untuk berhari raya Iedul Fitri di kampung halaman.

Banyak moda transportasi yang digunakan para pemudik, mulai dari naik angkutan umum, pesawat, kereta api, mobil pribadi bahkan sepeda motor. Untuk dua moda transportasi terakhir, pemudik harus menghitung benar keamanan sekaligus keuntungan dan kerugiannya. Ketika pemudik menggunakan kendaraan pribadi dalam perjalanannya, mereka membutuhkan biaya untuk BBM, kondisi kendaraan yang fit dalam hal spare part maupun tenaga mesin yang kuat sehingga menunjang kelancaran perjalanannya. Untuk kebutuhan yang sifatnya pasti, misalnya biaya untuk membeli BBM dalam rangka mudik, bisakah ditekan pengeluarannya.

Biaya BBM yang sudah pasti dibutuhkan, sebenarnya dapat ditekan pengeluarannya dengan menggunakan penghemat BBM. Salah satu solusi alternatif bagi pemudik adalah Penghemat BBM Electric Fuel Treatment (EFT) yang dibuat oleh LIPI. EFT yang merupakan alat penyempurna pembakaran BBM pada berbagai jenis kendaraan berfungsi optimal dan sangat signifikan penghematannya bila digunakan pada kendaraan yang menempuh jarak yang jauh. Karena EFT pada dasarnya bekerja untuk mengoptimalkan potensi BBM sehingga jarak tempuhnya lebih panjang. EFT dapat meresonansi BBM dengan sangat baik pada kendaraan yang sedang melaju dengan jarak jauh, karena kendaraan yang menempuh jarak yang jauh biasanya kecepatannya stabil dan energi kinetisnya membantu penghematan BBM oleh EFT.

EFT juga berfungsi sebagai alat yang memperbaiki kualitas BBM sehingga lebih bertenaga yang akan dirasakan langsung dampaknya pada saat menarik atau menginjak pedal gas. Tarikan gas yang ringan membuat laju kendaraan terasa enteng dan cepat. Dengan gas yang terasa ringan ini membuat kinerja mesin tidak begitu berat, sehingga mesin lebih awet sekaligus konsumsi BBM lebih irit. Pada dasarnya kendaraan yang syarat dengan muatan membuat laju kendaraan lebih lambat sehingga kinerja mesin lebih berat dalam bekerja dan boros BBM. Dengan menggunakan EFT, tenaga mesin bertambah besar sehingga dapat menjadi solusi bagi pemudik untuk membawa barang yang cukup banyak di kendaraannya. Bagi pemudik yang memasang EFT dan telah menservis kendaraannya sebelum melakukan perjalanan mudik dapat menghemat konsumsi BBM hingga lebih dari 40 % dengan catatan laju kendaraan stabil, dan disertai dengan cara mengemudi yang baik (Eco Driving Style). EFT dapat bermanfaat lebih dari sekedar untuk mudik,karena EFT bisa berfungsi dengan baik dalam hal penghematan BBM, menambah tenaga mesin, dan menyempurnakan pembakaran dalam kurun waktu hingga 5 th.Karena itu EFT dapat menjadi solusi penghematan bagi Anda. Selamat mencoba EFT, dan selamat melakukan perjalanan mudik.

Oleh : Harmonis

Minggu, 24 Agustus 2008

Lindungi Diri dan Orang di Sekitar Anda Dari Gas Buang!!!



Untuk melangsungkan proses kehidupannya, makhluk hidup memerlukan proses pernafasan. Manusia dalam proses bernafasnya menghisap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Karbondioksida ini kemudian dihisap oleh tumbuhan untuk pernafasannya, lalu tumbuhan mengeluarkan oksigen. Itulah sebabnya bila kita berada di bawah pohon pada saat terik matahari terasa lebih sejuk dan segar karena banyaknya oksigen yang dilepaskan oleh tumbuhan. Ketika malam hari tumbuhan memerlukan lebih banyak oksigen untuk menyeimbangkan penguapan (evaporasi) yang terjadi pada malam hari.

Idealnya udara (oksigen) yang dibutuhkan untuk pernafasan manusia dalam kondisi yang bersih, sehingga tidak berefek negatif bagi tubuh. Namun seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia dalam semua lini, udara yang ideal untuk pernafasan sudah semakin menurun kualitas dan kuantitasnya. Untuk udara Jakarta misalnya, jumlah hari yang udaranya masuk kategori baik untuk dihirup hanya 6, 85 % atau sekitar 20 hari saja dalam setahun. Menurunnya kualitas udara ini 70 % diantaranya disebabkan oleh asap kendaraan bermotor.

Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, meliputi:

  • Sulfur dioksida (SO2)
  • Karbon monoksida (CO)
  • Nitrogen dioksida (NO2)
  • Ozon (O3)
  • Hidrokarbon (HC)
  • Partikulat (PM 10, PM 2,5, TSP dan Partikel debu lainnya)
  • Pb (Timah Hitam)

Bagi pengendara kendaraan bermotor, maupun masyarakat lain yang menghisap udara yang sudah tercemar dengan zat-zat di atas, dalam jangka panjang maupun jangka pendek akan mengalami beberapa gangguan. Adapun dampak negatif dari zat-zat pencemar di atas antara lain :

Sulfur Dioksida (SO2)

Menimbulkan efek iritasi pada saluran pernafasan, sehingga :

· Menimbulkan gejala batuk hingga sesak nafas.

· Meningkatkan kasus asma

Faktor penyebab : penggunaan bahan bakar solar yang banyak mengandung sulfur (belerang).

Karbonmonoksida (CO2)

Menimbulkan efek berkurangnya jumlah oksigen dalam darah, sehingga :

· Pengurangan dalam jumlah kecil : menyebabkan gangguan berfikir, penurunan reflek dan gangguan jantung.

· Penurunan dalam jumlah besar : dapat menyebabkan kematian.

Faktor penyebab : emisi kendaraan bensin sebagai akibat dari kurangnya campuran udara dalam proses pembakaran.

Nitrogen Dioksida (NO2)

Menimbulkan efek pada gangguan jaringan paru-paru sehingga :

· Melemahkan sistem pertahanan paru-paru

· Rentan terhadap serangan asma

· Menimbulkan infeksi saluran pernafasan.

Faktor penyebab : emisi kendaraan bensin dan solar akibat dari tidak sempurnanya pembakaran.

Hidrokarbon (HC)

Terlalu sering terkena dan atau menghirup udara yang tercemar hidrokarbon dapat menyebabkan iritasi mata, batuk, mudah mengantuk, menimbulkan bercak pada kulit dan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan kode genetik.

Faktor penyebab : emisi kendaraan bensin dan solar akibat rantai HC yang ada dalam BBM tidak terbakar secara sempurna.

Partikulat (PM 10, PM 2,5, TSP dan Partikel debu lainnya)

Terlalu sering menghirup udara yang tercemar partikulat sejenis ini, bila masuk ke sistem pernapasan sampai ke paru-paru akan menyebabkan :

  • Menimbulkan infeksi saluran pernafasan atas, jantung, bronkhitis dan asma.

· Disinyalir bersifat karsinogen.

Faktor penyebab : emisi kendaraan berbahan bakar solar yang tidak sempurna pembakaran serta pemanfaatannya.

Timbal (Pb)

Bagi orang yang terlalu sering menghirup udara yang tercemar timbal ini akan berefek pada keracunan sistem pembentukan sel darah merah, yang di luar batas toleransi akan mengakibatkan :

  • Pada orang dewasa : gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan darah tinggi, mengurangi fungsi reproduksi dan ginjal.
  • Pada anak-anak : penurunan kemampuan dan perkembangan otak, mengurangi kecerdasan.

Faktor penyebab : emisi kendaraan berbahan bakar bensin yang mengandung timbal.

Langkah-langkah pencegahan :

a. Jangan terlalu lama memanaskan kendaraan apalagi di ruang yang sirkulasi udaranya kurang baik, selain akan boros BBM, dikhawatirkan gas buang berbahaya yang dikeluarkan melalui knalpot akan terhirup dan akan berefek negatif bagi kesehatan.

b. Merawat kendaraan dengan servis berkala adalah upaya untuk menjaga kinerja mesin sehingga dalam proses pembakarannya lebih sempurna, dengan demikian kendaraan lebih ramah lingkungan.

c. Menggunakan BBM yang mempunyai oktan yang baik sehingga BBM lebih sempurna pembakarannya.

d. Secara berkala melakukan uji emisi kendaraan.

e. Menggunakan alat tambahan yang berfungsi memperbaiki kualitas BBM dan dapat menyempurnakan pembakarannya sekaligus dapat meningkatkan tenaga mesin,misalnya EFT (Electric Fuel Treatment) yang dibuat oleh LIPI.

Kendaraan yang kita gunakan sehari-hari dapat menjadi alat bantu yang dapat mempermudah aktivitas, sekaligus menjadi pemicu berbagai penyakit bila tidak terawat dengan baik. Karena itu lindungi diri Anda,orang-orang di sekitar Anda dari bahaya gas buang yang mengancam dengan melakukan langkah-langkah pencegahan di atas.

Oleh : Harmonis Santara, dari berbagai sumber