Bumi sudah semakin panas, pemanasan global sudah menjadi isyu dunia. Mari berpartisifasi menurunkan emisi dengan menggunakan EFT untuk kendaraan Anda

Minggu, 24 Agustus 2008

Lindungi Diri dan Orang di Sekitar Anda Dari Gas Buang!!!



Untuk melangsungkan proses kehidupannya, makhluk hidup memerlukan proses pernafasan. Manusia dalam proses bernafasnya menghisap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Karbondioksida ini kemudian dihisap oleh tumbuhan untuk pernafasannya, lalu tumbuhan mengeluarkan oksigen. Itulah sebabnya bila kita berada di bawah pohon pada saat terik matahari terasa lebih sejuk dan segar karena banyaknya oksigen yang dilepaskan oleh tumbuhan. Ketika malam hari tumbuhan memerlukan lebih banyak oksigen untuk menyeimbangkan penguapan (evaporasi) yang terjadi pada malam hari.

Idealnya udara (oksigen) yang dibutuhkan untuk pernafasan manusia dalam kondisi yang bersih, sehingga tidak berefek negatif bagi tubuh. Namun seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia dalam semua lini, udara yang ideal untuk pernafasan sudah semakin menurun kualitas dan kuantitasnya. Untuk udara Jakarta misalnya, jumlah hari yang udaranya masuk kategori baik untuk dihirup hanya 6, 85 % atau sekitar 20 hari saja dalam setahun. Menurunnya kualitas udara ini 70 % diantaranya disebabkan oleh asap kendaraan bermotor.

Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, meliputi:

  • Sulfur dioksida (SO2)
  • Karbon monoksida (CO)
  • Nitrogen dioksida (NO2)
  • Ozon (O3)
  • Hidrokarbon (HC)
  • Partikulat (PM 10, PM 2,5, TSP dan Partikel debu lainnya)
  • Pb (Timah Hitam)

Bagi pengendara kendaraan bermotor, maupun masyarakat lain yang menghisap udara yang sudah tercemar dengan zat-zat di atas, dalam jangka panjang maupun jangka pendek akan mengalami beberapa gangguan. Adapun dampak negatif dari zat-zat pencemar di atas antara lain :

Sulfur Dioksida (SO2)

Menimbulkan efek iritasi pada saluran pernafasan, sehingga :

· Menimbulkan gejala batuk hingga sesak nafas.

· Meningkatkan kasus asma

Faktor penyebab : penggunaan bahan bakar solar yang banyak mengandung sulfur (belerang).

Karbonmonoksida (CO2)

Menimbulkan efek berkurangnya jumlah oksigen dalam darah, sehingga :

· Pengurangan dalam jumlah kecil : menyebabkan gangguan berfikir, penurunan reflek dan gangguan jantung.

· Penurunan dalam jumlah besar : dapat menyebabkan kematian.

Faktor penyebab : emisi kendaraan bensin sebagai akibat dari kurangnya campuran udara dalam proses pembakaran.

Nitrogen Dioksida (NO2)

Menimbulkan efek pada gangguan jaringan paru-paru sehingga :

· Melemahkan sistem pertahanan paru-paru

· Rentan terhadap serangan asma

· Menimbulkan infeksi saluran pernafasan.

Faktor penyebab : emisi kendaraan bensin dan solar akibat dari tidak sempurnanya pembakaran.

Hidrokarbon (HC)

Terlalu sering terkena dan atau menghirup udara yang tercemar hidrokarbon dapat menyebabkan iritasi mata, batuk, mudah mengantuk, menimbulkan bercak pada kulit dan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan kode genetik.

Faktor penyebab : emisi kendaraan bensin dan solar akibat rantai HC yang ada dalam BBM tidak terbakar secara sempurna.

Partikulat (PM 10, PM 2,5, TSP dan Partikel debu lainnya)

Terlalu sering menghirup udara yang tercemar partikulat sejenis ini, bila masuk ke sistem pernapasan sampai ke paru-paru akan menyebabkan :

  • Menimbulkan infeksi saluran pernafasan atas, jantung, bronkhitis dan asma.

· Disinyalir bersifat karsinogen.

Faktor penyebab : emisi kendaraan berbahan bakar solar yang tidak sempurna pembakaran serta pemanfaatannya.

Timbal (Pb)

Bagi orang yang terlalu sering menghirup udara yang tercemar timbal ini akan berefek pada keracunan sistem pembentukan sel darah merah, yang di luar batas toleransi akan mengakibatkan :

  • Pada orang dewasa : gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan darah tinggi, mengurangi fungsi reproduksi dan ginjal.
  • Pada anak-anak : penurunan kemampuan dan perkembangan otak, mengurangi kecerdasan.

Faktor penyebab : emisi kendaraan berbahan bakar bensin yang mengandung timbal.

Langkah-langkah pencegahan :

a. Jangan terlalu lama memanaskan kendaraan apalagi di ruang yang sirkulasi udaranya kurang baik, selain akan boros BBM, dikhawatirkan gas buang berbahaya yang dikeluarkan melalui knalpot akan terhirup dan akan berefek negatif bagi kesehatan.

b. Merawat kendaraan dengan servis berkala adalah upaya untuk menjaga kinerja mesin sehingga dalam proses pembakarannya lebih sempurna, dengan demikian kendaraan lebih ramah lingkungan.

c. Menggunakan BBM yang mempunyai oktan yang baik sehingga BBM lebih sempurna pembakarannya.

d. Secara berkala melakukan uji emisi kendaraan.

e. Menggunakan alat tambahan yang berfungsi memperbaiki kualitas BBM dan dapat menyempurnakan pembakarannya sekaligus dapat meningkatkan tenaga mesin,misalnya EFT (Electric Fuel Treatment) yang dibuat oleh LIPI.

Kendaraan yang kita gunakan sehari-hari dapat menjadi alat bantu yang dapat mempermudah aktivitas, sekaligus menjadi pemicu berbagai penyakit bila tidak terawat dengan baik. Karena itu lindungi diri Anda,orang-orang di sekitar Anda dari bahaya gas buang yang mengancam dengan melakukan langkah-langkah pencegahan di atas.

Oleh : Harmonis Santara, dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: