Tingginya permintaan BBM di seluruh negara, memicu kenaikan harga minyak mentah dunia. Dampaknya di Indonesia, pemerintah menaikkan harga BBM, dengan alasan beban subsidi sudah terlalu memberatkan keuangan negara. Melihat peluang tersebut, bak cendawan di musim hujan bermunculanlah berbagai produk penghemat BBM yang mengklaim dapat menghemat BBM hingga jumlah yang cukup signifikan. Pertanyaannya, apakah betul klaim berbagai penghemat BBM tersebut terbukti menghemat? Lalu bagaimana kiat memilih penghemat BBM yang benar-benar dapat menghemat penggunaan BBM pada kendaraan ?
Sebuah lembaga yang concern terhadap penghematan BBM dan pengurangan emisi gas buang di Amerika yaitu EPA dan FTC melakukan penelitian terhadap berbagai penghemat BBM yang dijual di pasaran baik yang berupa magnet, cairan, maupun tablet. Hasil Penelitian menyimpulkan :
- Perangkat yang memaksa udara masuk ke dalam karburator. Dari 22 alat yang dicek, hanya ada satu yang memberikan penghematan
- Perangkat yang memaksa udara masuk ke karburator melalui larutan anti beku. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan
- Perangkat yang menambah cairan ke saluran masuk udara/BBM. Hanya satu dari dua alat yang menunjukkan penghematan.
- Pemanas atau pendingin BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
- Magnet yang disimpan pada saluran BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
- Logam yang disimpan pada saluran BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
- Perangkat yang memperbaiki campuran udara dan BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
- Modifikasi mesin. Seluruh produk yang dites dapat menunjukkan penghematan BBM.
- Perangkat yang mengurangi daya ke asesoris. Seluruh produk yang dites dapat menunjukkan penghematan BBM.
- Aditif BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
- Oli atau Aditif oli. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
- Perangkat yang menotifikasi pengendara untuk mengganti gigi. Dari empat produk, ada dua yang menunjukkan penghematan.
- Lain-lain. Hanya ada satu dari 9 produk yang menunjukkan penghematan
Beberapa produk penghemat BBM yang dijual di Indonesia termasuk dalam kategori Aditif BBM, Magnet yang disimpan pada saluran BBM, dan Logam yang disimpan pada saluran BBM. Banyaknya peredaran penghemat BBM jenis magnet di pasaran bebas karena harga yang murah, pemasangan yang mudah dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun menurut EPA, dari semua kategori produk tersebut tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan BBM.
Seorang Insinyur yang concern terhadap penghematan BBM Tony Cain, menyatakan untuk mengetahui sebuah produk penghemat benar-benar dapat menghemat harus lulus dalam uji FTP75 sesuai standar Amerika atau lulus dalam uji ECE + EUDC standar Uni Eropa. Apabila sebuah produk penghemat dapat lulus dalam kedua metode pengujian tersebut, maka dapat dikatakan penghemat tersebut efektif menghemat BBM.
Kiat bagi konsumen untuk mengantisipasi penipuan penghemat BBM yang tidak terbukti menghemat adalah sebagai berikut :
1. Tanyakan bagaimana cara kerja produk sehingga dapat menghemat BBM bila perlu minta data hasil uji dari instansi penguji yang kredibel.
2. Pastikan apakah produk penghemat itu mengandung magnet buatan atau tidak.
3. Pastikan produk itu dari instansi/lembaga/pabrik yang mempunyai kredibilitas yang baik.
4. Pastikan garansi produknya
5. Pastikan produk tersebut lulus salah satu Metode Uji FTP75 standar Amerika atau ECE + EUDC standar Uni Eropa
Electric Fuel Treatment (EFT), lulus uji ECE standar Euro 2 di laboratorium uji yang terakreditasi oleh KAN, dibuat oleh instansi yang kredibel yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) lengkap dengan hasil uji yang terpercaya, dan EFT terbukti dapat menghemat BBM, menambah tenaga mesin, ramah lingkungan dan memelihara kebersihan system karburasi. Menggunakan EFT berarti Anda telah berhemat BBM, berpartisipasi dalam memperbaiki kualitas lingkungan, dan menggunakan produk dari dalam negeri.
Oleh : Harmonis, disarikan dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar