Bumi sudah semakin panas, pemanasan global sudah menjadi isyu dunia. Mari berpartisifasi menurunkan emisi dengan menggunakan EFT untuk kendaraan Anda

Kamis, 28 Agustus 2008

Langkah Kecil Penuh Makna Menyelamatkan Lingkungan



Salah satu fenomena yang menjadi sorotan di dunia adalah pemanasan global (Global Warming). Pemanasan Global (global warming) merupakan sebuah fenomena yang mengandung pengertian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfir, laut dan permukaan bumi. Temperatur rata-rata permukaan bumi diperkirakan telah meningkat antara 0,18 hingga 0,740 C selama seratus tahun terakhir, bahkan dengan menggunakan pemodelan iklim Intergovernmental Panel on Climate Change (IPPC) memperkirakan akan terjadi kenaikan suhu permukaan bumi antara 1,1 oC hingga 6,4 oC pada tahun 1990 hingga 2100.. Penyebab pemanasan global ini antara lain adalah efek gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang paling dominan adalah uap air (H2O), karbondioksida (CO2), methana (CH4), dinitro-oksida (N2O), ozone (O3) dan gas-gas lain dalam jumlah yang lebih kecil. Sumber terbesar gas ini berasal dari kegiatan manusia yang menghasilkan emisi gas buang melalui pembakaran fossil fuel seperti minyak tanah, premium, solar, batu bara, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk bahan bakar transportasi darat, laut, maupun udara.

Gejala pemanasan juga terlihat dari meningkatnya suhu lautan, naiknya permukaan laut, pencairan es dan berkurangnya salju di belahan bumi utara. Pola iklim regional akan bergeser, mengakibatkan musim hujan pendek dan intensif sehingga mengakibatkan banjir yang semakin sering terjadi.

Di Indonesia dampak pemanasan global (global warming) mulai dirasakan yang dibuktikan dari berbagai perubahan iklim maupun bencana alam yang terjadi. Dampak lainnya yaitu hilangnya berbagai jenis flora dan fauna khususnya di Indonesia yang memiliki aneka ragam jenis, seperti pemutihan karang seluas 30 persen atau sebanyak 90-95 persen karang mati di Kepulauan Seribu akibat naiknya suhu air laut, memicu meningkatnya kasus penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah. Karena itu salah satu yang harus dilakukan untuk mengatasi ancaman pemanasan global adalah melakukan penghematan energi, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sebagai kontributor terbesar penghasil gas buang dan hanya menggunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Beralih ke bahan bakar non fosil saat ini secara keseluruhan belum memungkinkan, masih sedikit alternatif yang tersedia, sedangkan ketergantungan terhadap BBM berbahan baku fosil terus meningkat.

Sebagai langkah kecil namun pasti,sebagai pengguna kendaraan bermotor yang merupakan kontributor cukup besar terhadap global warming ini kita harus ambil bagian. Karena langkah kecil yang kita lakukan hari ini adalah untuk perbaikan kualitas lingkungan bagi anak cucu kita di masa depan. Salah satu langkah yang layak Anda coba adalah mengurangi emisi gas buang yang dikeluarkan dari knalpot kendaraan. Pembakaran BBM yang tidak sempurna dalam mesin kendaraan menyebabkan BBM tidak menjadi energi dan tetap sebagai BBM mentah yang terbuang secara percuma. Hal ini selain menyebabkan pemborosan pemakaian BBM pada kendaraan, juga menimbulkan polusi yang sangat berbahaya bagi manusia.

Pada dasarnya sifat asli BBM memiliki ikatan rantai hidrokarbon yang mengkeriting dan menggumpal. Dengan ikatan seperti ini oksigen sebagai unsure yang dibutuhkan untuk pembakaran sulit berbaur sehingga pembakaran yang terjadi dalam BBM menjadi tidak sempurna. Sisa dari Hidrokarbon yang tidak terbakar ini adalah polutan terbesar bagi lingkungan. Selain menyebabkan ancaman kesehatan pembakaran seperti ini sifatnya pemborosan. Karena itu menggunakan alat tambahan yang dapat menyempurnakan pembakaran BBM dalam mesin kendaraan merupakan langkah kecil namun kongkrit bagi pengendara kendaraan bermotor.

Adalah Electric Fuel Treatment (EFT) merupakan alat untuk meningkatkan sifat bahan bakar menjadi lebih efisien pada berbagai kendaraan bermotor, burner dengan menggunakan prinsip: Electrical Magnetic Resonance yakni suatu perlakuan secara Fisika terhadap Hydro_Carbon pada BBM (Bensin, Solar, Bio-Diesel, Bio-Fuel) dengan Menggunakan prinsip resonansi LANMOR untuk atom Hidrogen, sehingga BBM yang telah melewati EFT berubah sifat menjadi lebih efisien. EFT merubah sifat asli BBM yang rantai molekul hidrokarbonnya masih menggumpal (mengkeriting) diresonansi menjadi terbuka sehingga oksigen lebih mudah berbaur dalam rantai hidrokarbon. Pembauran ini menyebabkan pembakaran BBM yang sempurna nyaris tanpa gas buang,karena semua BBM terbakar menjadi energi. Bila demikian,maka jarak tempuh kendaraan lebih panjang. Bagi pengguna, dengan menggunakan penghemat BBM EFT buatan LIPI ini merupakan upaya penghematan sekaligus berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas buang. Seandainya para pengguna kendaraan melakukan hal yang sama, itu berarti telah melakukan langkah kongkrit terhadap pengurangan Global Warming.Semoga !!!

Oleh : Harmonis Santara

Rabu, 27 Agustus 2008

INGIN HEMAT BBM SAAT MUDIK? PAKAI EFT


Bagi para perantau yang mencari nafkah jauh dari kampung halamannya, bahkan tidak jarang yang meninggalkan keluarganya nun jauh di sana, momentum mudik adalah saat yang ditunggu-tunggu. Keinginan untuk melepas rindu dengan keluarga yang lama tidak bertemu mengalahkan jarak dan waktu, sehingga jarak jauh ditempuh, alokasi waktu telah disisihkan bahkan orang rela berdesak-desakan dengan para pemudik lain demi mudik untuk berhari raya Iedul Fitri di kampung halaman.

Banyak moda transportasi yang digunakan para pemudik, mulai dari naik angkutan umum, pesawat, kereta api, mobil pribadi bahkan sepeda motor. Untuk dua moda transportasi terakhir, pemudik harus menghitung benar keamanan sekaligus keuntungan dan kerugiannya. Ketika pemudik menggunakan kendaraan pribadi dalam perjalanannya, mereka membutuhkan biaya untuk BBM, kondisi kendaraan yang fit dalam hal spare part maupun tenaga mesin yang kuat sehingga menunjang kelancaran perjalanannya. Untuk kebutuhan yang sifatnya pasti, misalnya biaya untuk membeli BBM dalam rangka mudik, bisakah ditekan pengeluarannya.

Biaya BBM yang sudah pasti dibutuhkan, sebenarnya dapat ditekan pengeluarannya dengan menggunakan penghemat BBM. Salah satu solusi alternatif bagi pemudik adalah Penghemat BBM Electric Fuel Treatment (EFT) yang dibuat oleh LIPI. EFT yang merupakan alat penyempurna pembakaran BBM pada berbagai jenis kendaraan berfungsi optimal dan sangat signifikan penghematannya bila digunakan pada kendaraan yang menempuh jarak yang jauh. Karena EFT pada dasarnya bekerja untuk mengoptimalkan potensi BBM sehingga jarak tempuhnya lebih panjang. EFT dapat meresonansi BBM dengan sangat baik pada kendaraan yang sedang melaju dengan jarak jauh, karena kendaraan yang menempuh jarak yang jauh biasanya kecepatannya stabil dan energi kinetisnya membantu penghematan BBM oleh EFT.

EFT juga berfungsi sebagai alat yang memperbaiki kualitas BBM sehingga lebih bertenaga yang akan dirasakan langsung dampaknya pada saat menarik atau menginjak pedal gas. Tarikan gas yang ringan membuat laju kendaraan terasa enteng dan cepat. Dengan gas yang terasa ringan ini membuat kinerja mesin tidak begitu berat, sehingga mesin lebih awet sekaligus konsumsi BBM lebih irit. Pada dasarnya kendaraan yang syarat dengan muatan membuat laju kendaraan lebih lambat sehingga kinerja mesin lebih berat dalam bekerja dan boros BBM. Dengan menggunakan EFT, tenaga mesin bertambah besar sehingga dapat menjadi solusi bagi pemudik untuk membawa barang yang cukup banyak di kendaraannya. Bagi pemudik yang memasang EFT dan telah menservis kendaraannya sebelum melakukan perjalanan mudik dapat menghemat konsumsi BBM hingga lebih dari 40 % dengan catatan laju kendaraan stabil, dan disertai dengan cara mengemudi yang baik (Eco Driving Style). EFT dapat bermanfaat lebih dari sekedar untuk mudik,karena EFT bisa berfungsi dengan baik dalam hal penghematan BBM, menambah tenaga mesin, dan menyempurnakan pembakaran dalam kurun waktu hingga 5 th.Karena itu EFT dapat menjadi solusi penghematan bagi Anda. Selamat mencoba EFT, dan selamat melakukan perjalanan mudik.

Oleh : Harmonis

Minggu, 24 Agustus 2008

Lindungi Diri dan Orang di Sekitar Anda Dari Gas Buang!!!



Untuk melangsungkan proses kehidupannya, makhluk hidup memerlukan proses pernafasan. Manusia dalam proses bernafasnya menghisap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Karbondioksida ini kemudian dihisap oleh tumbuhan untuk pernafasannya, lalu tumbuhan mengeluarkan oksigen. Itulah sebabnya bila kita berada di bawah pohon pada saat terik matahari terasa lebih sejuk dan segar karena banyaknya oksigen yang dilepaskan oleh tumbuhan. Ketika malam hari tumbuhan memerlukan lebih banyak oksigen untuk menyeimbangkan penguapan (evaporasi) yang terjadi pada malam hari.

Idealnya udara (oksigen) yang dibutuhkan untuk pernafasan manusia dalam kondisi yang bersih, sehingga tidak berefek negatif bagi tubuh. Namun seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia dalam semua lini, udara yang ideal untuk pernafasan sudah semakin menurun kualitas dan kuantitasnya. Untuk udara Jakarta misalnya, jumlah hari yang udaranya masuk kategori baik untuk dihirup hanya 6, 85 % atau sekitar 20 hari saja dalam setahun. Menurunnya kualitas udara ini 70 % diantaranya disebabkan oleh asap kendaraan bermotor.

Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, meliputi:

  • Sulfur dioksida (SO2)
  • Karbon monoksida (CO)
  • Nitrogen dioksida (NO2)
  • Ozon (O3)
  • Hidrokarbon (HC)
  • Partikulat (PM 10, PM 2,5, TSP dan Partikel debu lainnya)
  • Pb (Timah Hitam)

Bagi pengendara kendaraan bermotor, maupun masyarakat lain yang menghisap udara yang sudah tercemar dengan zat-zat di atas, dalam jangka panjang maupun jangka pendek akan mengalami beberapa gangguan. Adapun dampak negatif dari zat-zat pencemar di atas antara lain :

Sulfur Dioksida (SO2)

Menimbulkan efek iritasi pada saluran pernafasan, sehingga :

· Menimbulkan gejala batuk hingga sesak nafas.

· Meningkatkan kasus asma

Faktor penyebab : penggunaan bahan bakar solar yang banyak mengandung sulfur (belerang).

Karbonmonoksida (CO2)

Menimbulkan efek berkurangnya jumlah oksigen dalam darah, sehingga :

· Pengurangan dalam jumlah kecil : menyebabkan gangguan berfikir, penurunan reflek dan gangguan jantung.

· Penurunan dalam jumlah besar : dapat menyebabkan kematian.

Faktor penyebab : emisi kendaraan bensin sebagai akibat dari kurangnya campuran udara dalam proses pembakaran.

Nitrogen Dioksida (NO2)

Menimbulkan efek pada gangguan jaringan paru-paru sehingga :

· Melemahkan sistem pertahanan paru-paru

· Rentan terhadap serangan asma

· Menimbulkan infeksi saluran pernafasan.

Faktor penyebab : emisi kendaraan bensin dan solar akibat dari tidak sempurnanya pembakaran.

Hidrokarbon (HC)

Terlalu sering terkena dan atau menghirup udara yang tercemar hidrokarbon dapat menyebabkan iritasi mata, batuk, mudah mengantuk, menimbulkan bercak pada kulit dan jangka panjang dapat menyebabkan perubahan kode genetik.

Faktor penyebab : emisi kendaraan bensin dan solar akibat rantai HC yang ada dalam BBM tidak terbakar secara sempurna.

Partikulat (PM 10, PM 2,5, TSP dan Partikel debu lainnya)

Terlalu sering menghirup udara yang tercemar partikulat sejenis ini, bila masuk ke sistem pernapasan sampai ke paru-paru akan menyebabkan :

  • Menimbulkan infeksi saluran pernafasan atas, jantung, bronkhitis dan asma.

· Disinyalir bersifat karsinogen.

Faktor penyebab : emisi kendaraan berbahan bakar solar yang tidak sempurna pembakaran serta pemanfaatannya.

Timbal (Pb)

Bagi orang yang terlalu sering menghirup udara yang tercemar timbal ini akan berefek pada keracunan sistem pembentukan sel darah merah, yang di luar batas toleransi akan mengakibatkan :

  • Pada orang dewasa : gangguan pembentukan sel darah merah, anemia, tekanan darah tinggi, mengurangi fungsi reproduksi dan ginjal.
  • Pada anak-anak : penurunan kemampuan dan perkembangan otak, mengurangi kecerdasan.

Faktor penyebab : emisi kendaraan berbahan bakar bensin yang mengandung timbal.

Langkah-langkah pencegahan :

a. Jangan terlalu lama memanaskan kendaraan apalagi di ruang yang sirkulasi udaranya kurang baik, selain akan boros BBM, dikhawatirkan gas buang berbahaya yang dikeluarkan melalui knalpot akan terhirup dan akan berefek negatif bagi kesehatan.

b. Merawat kendaraan dengan servis berkala adalah upaya untuk menjaga kinerja mesin sehingga dalam proses pembakarannya lebih sempurna, dengan demikian kendaraan lebih ramah lingkungan.

c. Menggunakan BBM yang mempunyai oktan yang baik sehingga BBM lebih sempurna pembakarannya.

d. Secara berkala melakukan uji emisi kendaraan.

e. Menggunakan alat tambahan yang berfungsi memperbaiki kualitas BBM dan dapat menyempurnakan pembakarannya sekaligus dapat meningkatkan tenaga mesin,misalnya EFT (Electric Fuel Treatment) yang dibuat oleh LIPI.

Kendaraan yang kita gunakan sehari-hari dapat menjadi alat bantu yang dapat mempermudah aktivitas, sekaligus menjadi pemicu berbagai penyakit bila tidak terawat dengan baik. Karena itu lindungi diri Anda,orang-orang di sekitar Anda dari bahaya gas buang yang mengancam dengan melakukan langkah-langkah pencegahan di atas.

Oleh : Harmonis Santara, dari berbagai sumber

Selasa, 12 Agustus 2008

Kendaraan Anda Yang Tidak Lulus Uji Emisi, Bersiaplah Kena Tilang.



Dalam tahun 2008 ini juga, sekitar bulan September sampai Oktober pemerintah DKI Jakarta akan menerapkan Uji Emisi pada kendaraan roda empat. Bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi bersiap-siaplah untuk ditilang. Dalam Penerapan Uji Emisi ini, penegakan hukumnya sesuai dengan UU Lalu-Lintas No. 14 tahun 1992 tentang Kebisingan dan Pencemaran Udara dari Kendaraan Bermotor. Selain itu penegakan hukum ini juga dilandasi oleh Peraturan Gubernur No. 92/2007 tentang Pembatasan Emisi Kendaraan. Sangsi ini juga diefektifkan juga sejalan dengan Perda No. 2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, yang dikeluarkan untuk mengendalikan polusi udara di Jakarta yang makin tinggi, dan mewujudkan rencana pemerintah dalam program langit biru.

Sedangkan untuk kendaraan roda dua akan dimulai pada tahun 2009 mendatang. Saat ini Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta sedang mengadakan sosialisasi. Diharapkan pengendara sepeda motor dari sekarang sudah mempersiapkan antisipisasinya dengan menservis kendaraannya dengan teratur.

Untuk melakukan penilangan, BPLHD menggandeng pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan. Kendaraan pribadi yang tidak lulus uji emisi akan ditilang oleh polisi sedangkan untuk angkutan umum yang tidak lulus uji emisi akan ditilang oleh Dinas Perhubungan. Dalam penerapan uji emisi ini, BPLHD bekerja sama dengan 226 bengkel bersertifikasi, yakni di Jakarta Pusat 23 bengkel, Jakarta 37 bengkel, Jakarta Barat 39 bengkel, dan Jakarta Selatan 74 bengkel.

Selama hidup, kita membutuhkan udara untuk bernapas. Di dalam udara terkandung gas yang terdiri dari 78% nitrogen, 20% oksigen, 0,93% argon, 0,03% karbondioksida, dan sisanya terdiri dari neon, helium, metan dan hidrogen. Gas oksigen merupakan komponen esensial bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Komposisi seperti itu merupakan udara normal dan dapat mendukung kehidupan manusia.

Namun, akibat aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan, udara sering kali menurun kualitasnya. Perubahan ini dapat berupa sifat-sifat fisis maupun kimiawi. Perubahan kimiawi dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara. Kondisi seperti itu lazim disebut dengan pencemaran (polusi) udara.

Menurut Isna Marifat M.Sc., Ketua Penyelenggara Segar Jakartaku, 70% pencemaran udara Jakarta disebabkan oleh kendaraan bermotor. Permasalahan polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor sudah mencapai titik yang mengkhawatirkan terutama dikota-kota besar. Dan hal ini terjadi, salah satunya disebabkan tingginya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di kota-kota besar di Indonesia. Menurut Kepolisian Negara Republik Indonesia, Direktorat Lalu Lintas - Januari 2000, pertumbuhan tersebut berkisar 8-12% per tahun.

Pencemaran udara yang semakin tinggi ini pula menyebabkan kualitas udara Jakarta yang layakl untuk dihirip jumlah harinya semakin kecil. Menurut Kepala BPLHD, Budirama Natakusumah, pada tahun 2003 , jumlah hari yang udaranya masuk kategori baik untuk dihirup di Jakarta 6, 85 % atau sekitar 20 hari saja dalam setahun. Bayangkan untuk tahun 2008ini yang pertumbuhan kendaraan bermotornya cukup tinggi, masih berapa persenkah udara Jakarta yang pantas kita hirup ?

Oleh : Harmonis, dimodifikasi dari berbagai sumber.

Persembahan Electric Fuel Treatment (EFT), Penghemat BBM yang Menambah Tenaga dan Ramah Lingkungan

Minggu, 10 Agustus 2008

Bagaimana Mengoptimalkan Fungsi Penghemat BBM ?


Menaikkan harga BBM merupakan sebuah kebijakan yang tidak populis dari pemerintah. Mirip pepatah usang bagai memakan buah simalakama. Tidak menaikkan harga BBM artinya pemerintah harus siap menanggung beban subsidi yang lebih besar lagi, sedangkan kalau menaikkan harga BBM maka banyak permasalahan baru yang timbul di masyarakat khususnya golongan ekonomi menengah ke bawah, karena efeknya akan menaikkan semua harga barang yang lain. Namun terlepas dari itu semua, di saat kenaikan BBM sudah menjadi kenyataan seperti saat ini, pengguna kendaraan bermotor tidak sedikit yang melirik alat penghemat BBM. Menggunakan alat penghemat BBM memang cukup membantu dalam hal penghematan. Apalagi ada sebagian alat penghemat BBM yang dapat mengubah rantaii hidrokarbon dalam BBM sehingga lebih mudah terbakar sempurna sehingga lebih ramah lingkungan, memperbaiki kualitas BBM-nya sehingga tenaga mesin lebih besar dan gas lebih ringan, dan penggunaan BBM lebih efisien.

Permasalahannya adalah penghemat BBM, di antaranya EFT (Electric Fuel Treatment) yang dibuat oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sangat efektif berfungsi terutama dalam hal efisiensi BBM pada saat kendaraan berjalan, menempuh jarak yang jauh dan kondisi jalanan yang cukup lancar. Untuk kondisi jalanan yang macet, kendaraan pasti lebih banyak berhenti. Apabila dalam kondisi berhenti namun mesin masih dalamkeadaan menyala, maka konsumsi BBM akan terus berjalan.Dalam hal ini penghematan yang dihasilkan oleh penghemat BBM EFT ini tidak optimal.Tapi fungsi sebagai alat yang memperbaiki kondisi gas buang tetap optimal. Itulah sebabnya penghematan yang diperoleh konsumen pengguna EFT kadang bervariasi satu dengan yang lain. EFT yang sudah lulus uji Konsumsi BBM dan Emisi Gas Buang dengan metode ECE No 83-1999 (SM/III/EKB/1) di laboratorium Uji yang terakreditasi oleh KAN ini akan sangat efektif fungsinya dalam hal penghematan bila diimbangi oleh cara berkendara yang nyaman dan baik oleh pengemudinya. Ada beberapa hal yang dianjurkan untuk pengemudi yang menggunakan EFT agar kerja EFT jauh lebih optimal dalam hal penghematan, di antaranya sebagai berikut :

1. Jangan menginjak pedal gas dengan menghentak. Injakan harus stabil dan bertahap.
Kalau pedal gas diinjak secara tiba-tiba, otomatis bahan bakar yang akan dihisap ke ruang bakar juga semakin banyak. Sementara, pada saat itu putaran mesin masih rendah. Akibatnya tidak semua bahan bakar yang masuk ke ruang mesin terbakar. Ini yang disebut dengan pemborosan. Karena, bahan bakar yang masuk tidak keluar dalam bentuk tenaga, tetapi ikut terbuang lewat knalpot.

2. Pindahkan gigi persneling sesuai RPM kendaraan.
Pemindahan persnailing ketika mobil tengah membutuhkan torsi (daya dorong) yang besar, sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan keterangan mengenai moment maximum (torsi maximum) masing-masing mobil (biasanya dalam satuan kgm/rpm). Sementara, apabila kendaraan sudah bergerak (di mana daya dorong tidak diperlukan), paling efisien bila melaju dengan RPM di antara 2.500 s/d 3.500 dan dengan gigi tertinggi.

3. Ukur tingkat HC dan CO.
Periksa emisi gas buang secara berkala, perhatikan nilai HC (hidrokarbon) dan CO (karbonmonoksida). Bila nilainya terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran di ruang bakar tidak sempurna, yang berarti bahan bakar lebih banyak menjadi BBM yang terbuang percuma. Penyebab tingginya HC dan CO ini adalah kerusakan komponen mesin yang sudah banyak mengalami keausan / kerusakan

4. Perhatikan beban dan komponen penggerak.
Faktor lain yang menentukan konsumsi bahan bakar adalah beban dan penggerak (pendorong kendaraan). Semakin berat beban yang harus diangkut, konsumsinya juga akan semakin besar. Yang dimaksud penggerak di antaranya, kopling, bearing (roda), kopel (propeler shaft), as roda, dan roda. Bila komponen-komponen ini aus atau rusak, akan menyebabkan hilangnya tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk mendorong mobil mejalu. Sementara, konsumsi bahan bakarnya tetap besar. Terkait dengan roda, penyematan ban dan velg besar, termasuk juga faktor yang mempengaruhi konsumsi bbm.

Bila setiap pengendara memperhatikan beberapa hal di atas, maka penggunaan EFT akan semakin optimal dalam hal penghematan, penambaham tenaga mesin dan perbaikan emisi gasa buang.

Selain beberapa hal di atas, bagi pengguna EFT sebaiknya juga memperhatikan hal-hal berikut sehingga EFT juga dapat berfungsi sebagaimana mestinya :

1. Accu dalam kondisi bagus

2. Busi pada kendaraan masih berfungsi dengan baik

3. Karburator dalam kondisi bersih

4. Filter kendaraan masih baik dan bersih

5. Posisi pemasangan EFT tegak lurus atau minimal miring, sehingga aliran BBM lancar

6. Settingan udara yang lebih besar dari sebelum memasang EFT, karena EFT membutuhkan udara yang lebih banyak.

Oleh : Harmonis, disarikan dari AstraWorld dan berbagai sumber lain.

Sabtu, 09 Agustus 2008

Anda Bisa Jauh Lebih Hemat BBM, Bila Anda Lakukan ini !


Kenaikan harga BBM memicu orang untuk berhemat. Langkah menghemat penggunaan BBM dengan memilih beralih ke angkutan umum salah satu pilihannya. Namun bagi sebagian orang yang memerlukan mobilitas yang tinggi, beralih ke angkutan umum mengurangi ruang gerak.Maka pertanyaan yang timbul selanjutnya adalah bagaimana caranya ruang gerak tidak terbatas dengan tetap menggunakan kendaraan pribadi, tapi penggunaan dapat lebih efisien. Berikut ada beberapa tips untuk efisiensi penggunaan BBM pada kendaraan pribadi yaitu: perhatikan kondisibusi, perhatikan saringan udara (filter), perhatikan saringan bahan bakar.

1. Perhatikan Kondisi Busi Pada Kendaraan.

Busi adalah komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk menghasilkan percikan api guna membakar campuran bahan bakar dan udara dalam silinder kendaraan. Busi yang baik dapat bekerja dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Busi juga dapat mengetahui dan mencari penyebab gangguan mesin, karena itu kebersihan busi perlu diperhatikan. Jika ujung insulator dan elektrode busi berwarna abu-abu terang atau coklat kemerah-merahan, ini menunjukkan kondisi dan setting mesin serta waktu pengapian dalam keadaan prima. Jika ujung insulator, elektrode dan busi tertutup dengan jelaga hitam, sisa pembakaran yang kering namun lembut, sebaiknya lekas memeriksa stelan atau injeksi, mekanisme cuk, saringan udara, kalau perlu mengganti busi yang sesuai, karena kemungkinan besar ada yang kurang pas pada bagian-bagian tersebut. Kondisi yang demikian berarti adanya gangguan pada komponen-komponen tersebut yang akan menyebabkan asap knalpot mobil menjadin hitam, bensin boros, serta sukarnya menstarter saat mesin sedang dingin. Jika mesin mobil tersendat dan lambat berakselerasi saat kendaraan bermuatan penuh, atau knalpot meledak-ledak karena bahan bakar tidak terbakar habis (misfiring) periksalah busi pada kendaraan, apabila ujung insulatornya tampak berwarna kuning agak coklat muda dan terkadang muncul warna hijau agak basah, ini menunjukkan bensin dan oli tercemar bahan lain seperti air, atau pemakaian aditif yang kurang cocok. Solusinya adalah segera bersihkan busi atau ganti dengan yang baru.

2. Selalu Bersihkan Saringan Udara (Filter)

Saringan udara merupakan komponen yang berfungsi menyaring masuknya udara bagi beberapa keperluan. Pada umumnya, dalam mobil terdapat dua jenis saringan udara yang berfungsi menyaring udara untuk keperluan optimasi sistem pembakaran dan satu lagi yang berfungsi dalam rangkaian sistem pendingin kabin (AC). Saringan udara yang terletak pada bagian atas karburator (atau ujung sistem injeksi) fungsi utamanya adalah untuk menghilangkan debu dan kotoran yang terdapat pada udara yang masuk ke karburator/injeksi atau silinder mesin. Saringan udara yang berkaitan dengan sistem pengapian sebetulnya memiliki tiga fungsi penting lain. Ketiganya adalah: 1.Membersihkan udara yang masuk ke mesin dengan saluran keluar penyaring dan partikel lain yang dapat merusakkan komponen dalam mesin. 2. Mencegah nyala api dari mesin atau pada saat terjadi proses penyalaan kembali. 3. Mengurangi kebisingan dari udara yang masuk ke karburator atau saluran isap.
Karena pentingnya fungsi saringan udara tersebut, maka perawatan seksama terhadap komponen ini menjadi keharusan. Saringan udara memiliki batas ambang pemakaian sehingga pengantian dalam waktu tertentu tetap harus dilakukan meskipun Meskipun dibersihkan secara berkala.

Cara Membersihkan Saringan Udara :

a. Periksalah elemen saringan udara secara rutin untuk mengetahui apakah ada kerusakan atau kondisinya amat kotor, sehingga harus diganti. Pemeriksaan mudah dilakukan dengan hanya membuka penutup dan cabut saringannya perlahan.
b. Bersihkan saringan udara dengan menyemprotkan angin kompresi dengan tekanan rendah dan ditiupkan dari arah dalam ke luar. Ulangi beberapa kali hingga tak lagii keluar debu dari bagian ini. Bila terlampau kotor, komponen itu bisa dicuci dengan larutan pembersih dan keringkan, sampai benar-benar kering, sebelum dipasang kembali.
c. Setelah itu, periksa tutup saringan udara dan rumah saringannya dari kemungkinan adanya perubahan bentuk atau kerusakan. Wadah saringan udara juga umumnya mengalami penumpukan debu atau basah karena sisa minyak pelumas. Bersihkan bagian ini hingga benar-benar bersih dan kering.
d. Setelah membersihkan, bila perlu memperbaiki bentuk penutup saringan udara dan membersihkan wadah komponen tersebut, pekerjaan terakhir adalah kembali memasangnya secara benar. Pasangkan saringan udara seperti posisi semula. Jangan pernah terbalik karena akan berarti membuat komponen tersebut tidak berfungsi sebagai penyaring.

3. Selalu Membersihkan Saringan BBM.
Saringan bahan bakar yang kotor menyebabkan konsumsi BBM menjadi boros karena BBM tidak ternakar secara keseluruhan, BBM yang tidak terbakar tadi akan ikut terbuang bersama gas buang. Bila mobil dengan kondisi mesin seperti ini diuji emisi, gas buangnya pasti sangat buruk bahkan emisinya melebihi ambang batas yang telah ditentukan dan pada akhirnya berdampak buruk bagi kualitas udara kita. Gejala lain yang sering dirasakan adalah mesin yang tersendat-sendat. Pertanda pasokan BBM ke ruang bakar tidak lancar yang kemungkinan besar dipicu oleh saringan BBM yang kotor.
4. Menggunakan Alat Tambahan Yang Berfungsi Memperbaiki Kualitas BBM dan Menjaga Kebersihan Sistem Karburasi.
Menggunakan alat tambahan /aksesoris sebaiknya yang memiliki fungsi ganda, yakni mencegah terjadinya pengerakan dalam ruang bakar, befungsi untuk menjaga kebersihan system karburasi juga dapat memperbaiki kualitas BBM sehingga bisa terbakar dengan sempurna alias sedikit sekali gas buang yang ditimbulkan. Pada dasarnya kotoran yang lolos dari saringan udara akan menempel pada selang dan pipa BBM. Apabila kotoran ini lepas dan masuk ke dalam ruang bakar atau ke karburator, maka akan terjadi pengerakan dan berimbas pada tidak sempurnanya pembakaran. Untuk mengantisipasi kotoran yang lolos dari filter udara dan bercampur dengan BBM sebelum masuk karburator, menggunakan Electric Fuel Treatment (EFT) adalah salah satu solusinya. EFT dapat mengurai rantai hidrokarbon dalam BBM sehingga lebih mudah terbakar secara sempurna, dan juga dapat menjaga kebersihan BBM dari tercampurnya zat-zat lain yang dapat berefek negatif pada mesin. EFT yang dibuat oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini dapat memelihara kebersihan system karburasi sehingga tidak perlu servis terlalu sering. EFT yang telah direkomendasikan oleh Menteri Riset dan Teknologi ini juga terbukti dapat menyempurnakan pembakaran sehingga penggunaan BBM lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dibuat oleh : Harmonis dari berbagai sumber.

Sabtu, 02 Agustus 2008

Kiat Memilih Penghemat BBM yang Tepat


Tingginya permintaan BBM di seluruh negara, memicu kenaikan harga minyak mentah dunia. Dampaknya di Indonesia, pemerintah menaikkan harga BBM, dengan alasan beban subsidi sudah terlalu memberatkan keuangan negara. Melihat peluang tersebut, bak cendawan di musim hujan bermunculanlah berbagai produk penghemat BBM yang mengklaim dapat menghemat BBM hingga jumlah yang cukup signifikan. Pertanyaannya, apakah betul klaim berbagai penghemat BBM tersebut terbukti menghemat? Lalu bagaimana kiat memilih penghemat BBM yang benar-benar dapat menghemat penggunaan BBM pada kendaraan ?

Sebuah lembaga yang concern terhadap penghematan BBM dan pengurangan emisi gas buang di Amerika yaitu EPA dan FTC melakukan penelitian terhadap berbagai penghemat BBM yang dijual di pasaran baik yang berupa magnet, cairan, maupun tablet. Hasil Penelitian menyimpulkan :

  • Perangkat yang memaksa udara masuk ke dalam karburator. Dari 22 alat yang dicek, hanya ada satu yang memberikan penghematan
  • Perangkat yang memaksa udara masuk ke karburator melalui larutan anti beku. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan
  • Perangkat yang menambah cairan ke saluran masuk udara/BBM. Hanya satu dari dua alat yang menunjukkan penghematan.
  • Pemanas atau pendingin BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
  • Magnet yang disimpan pada saluran BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
  • Logam yang disimpan pada saluran BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
  • Perangkat yang memperbaiki campuran udara dan BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
  • Modifikasi mesin. Seluruh produk yang dites dapat menunjukkan penghematan BBM.
  • Perangkat yang mengurangi daya ke asesoris. Seluruh produk yang dites dapat menunjukkan penghematan BBM.
  • Aditif BBM. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
  • Oli atau Aditif oli. Tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan.
  • Perangkat yang menotifikasi pengendara untuk mengganti gigi. Dari empat produk, ada dua yang menunjukkan penghematan.
  • Lain-lain. Hanya ada satu dari 9 produk yang menunjukkan penghematan

Beberapa produk penghemat BBM yang dijual di Indonesia termasuk dalam kategori Aditif BBM, Magnet yang disimpan pada saluran BBM, dan Logam yang disimpan pada saluran BBM. Banyaknya peredaran penghemat BBM jenis magnet di pasaran bebas karena harga yang murah, pemasangan yang mudah dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun menurut EPA, dari semua kategori produk tersebut tidak ada satupun produk yang menunjukkan penghematan BBM.

Seorang Insinyur yang concern terhadap penghematan BBM Tony Cain, menyatakan untuk mengetahui sebuah produk penghemat benar-benar dapat menghemat harus lulus dalam uji FTP75 sesuai standar Amerika atau lulus dalam uji ECE + EUDC standar Uni Eropa. Apabila sebuah produk penghemat dapat lulus dalam kedua metode pengujian tersebut, maka dapat dikatakan penghemat tersebut efektif menghemat BBM.

Kiat bagi konsumen untuk mengantisipasi penipuan penghemat BBM yang tidak terbukti menghemat adalah sebagai berikut :

1. Tanyakan bagaimana cara kerja produk sehingga dapat menghemat BBM bila perlu minta data hasil uji dari instansi penguji yang kredibel.

2. Pastikan apakah produk penghemat itu mengandung magnet buatan atau tidak.

3. Pastikan produk itu dari instansi/lembaga/pabrik yang mempunyai kredibilitas yang baik.

4. Pastikan garansi produknya

5. Pastikan produk tersebut lulus salah satu Metode Uji FTP75 standar Amerika atau ECE + EUDC standar Uni Eropa


Electric Fuel Treatment (EFT), lulus uji ECE standar Euro 2 di laboratorium uji yang terakreditasi oleh KAN, dibuat oleh instansi yang kredibel yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) lengkap dengan hasil uji yang terpercaya, dan EFT terbukti dapat menghemat BBM, menambah tenaga mesin, ramah lingkungan dan memelihara kebersihan system karburasi. Menggunakan EFT berarti Anda telah berhemat BBM, berpartisipasi dalam memperbaiki kualitas lingkungan, dan menggunakan produk dari dalam negeri.

Oleh : Harmonis, disarikan dari berbagai sumber