Bumi sudah semakin panas, pemanasan global sudah menjadi isyu dunia. Mari berpartisifasi menurunkan emisi dengan menggunakan EFT untuk kendaraan Anda

Sabtu, 26 Juli 2008

Gaya Berkendara yang Hemat dan Ramah Lingkungan

Upaya menghemat bahan bakar kendaraan tidak selalu harus melalui pengaplikasian teknologi modern pada mobil yang kita gunakan. Cara yang lebih sederhana dan dimulai dari diri para pengemudi sendiri juga banyak pengaruhnya terhadap konsumsi bahan bakar. Dengan eco driving, misalnya.

Melalui eco driving, ada dua efek besar yang akan diperoleh pengendara. Pertama, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menjadi lebih irit. Konsumsi BBM yang irit otomatis akan mempengaruhi belanja BBM. Kedua, dari segi teknis eco driving mendukung terjadinya proses pembakaran bahan bakar yang sempurna. Pembakaran yang sempurna dapat menekan emisi gas buang yang keluar dari knalpot kendaraan. Itu sebabnya, eco driving juga identik dengan gaya berkendara yang ramah lingkungan.

Seperti apakah gaya berkendara yang hemat dan ramah lingkungan? Berikut ini hal-hal yang dapat kita praktekkan:

1. Hindari menginjak pedal gas dengan cara menghentak

Injakan harus stabil dan bertahap. Kalau pedal gas diinjak secara tiba-tiba, otomatis bahan bakar yang akan diisap/di-supply ke ruang bakar juga terlalu banyak. Akibatnya tidak semua bahan bakar yang masuk ke ruang mesin terbakar. Ini yang disebut dengan pemborosan karena bahan bakar yang masuk tidak keluar dalam bentuk tenaga, melainkan ikut terbuang ke udara luar lewat knalpot.

2. Pindahkan gigi persneling sesuai RPM kendaraan

Saat memindahkan gigi persneling, alangkah baiknya pada RPM yang sesuai spesifikasi kendaraan. Spesifikasi ini dapat dilihat pada buku manual kendaraan. Di brosur mobil yang disebarkan dealer biasanya juga terpampang keterangan mengenai moment maximum (torsi maximum dalam satuan kgm/rpm) dan output maximum (dalam satuan Kw/rpm). Selain itu, satu kebiasaan lain yang seringkali dilupakan pengendara adalah: tidak segera menyesuaikan gigi persneling setelah menurunkan kecepatan (deselerasi). Setelah berlari kencang lalu tiba-tiba ngerem mendadak, sebaiknya pindahkan gigi perseneling ke posisi yang lebih rendah.

3. Servis berkala dan uji emisi

Boros atau tidaknya konsumsi BBM juga ditentukan oleh kondisi komponen-komponen mesin. Komponen mesin yang sudah banyak mengalami keausan/ kerusakan bisa menyebabkan pembakaran bahan bakar tidak sempurna. Lakukan perawatan mesin secara rutin. Periksa juga emisi gas buang. Apabila hasil pemeriksaan gas buang menunjukkan nilai HC (hidrokarbon) dan CO (karbonmonoksida) terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran di ruang bakar tidak sempurna. Perhatikan juga komponen-komponen pada penggerak roda seperti kopling, bearing (roda), kopel (propeler shaft), as roda, dan roda. Bila komponen-komponen penggerak roda ini aus atau rusak, akan menyebabkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk mendorong mobil terbuang percuma.

4. Perhatikan beban mesin

Faktor lain yang menentukan konsumsi BBM adalah beban yang harus ditanggung mesin. Usahakan tidak mengangkut muatan yang tidak diperlukan (overload), karena semakin berat beban, semakin besar konsumsi BBM. Begitu juga dengan AC. Atur temperatur AC yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruangan, karena kompresor AC memberikan beban yang cukup besar bagi mesin.

5. Perencanaan dalam berkendara

Yang tidak boleh dilupakan adalah kemampuan pengendara untuk mengantisipasi dan menghindari kemacetan. Rencanakan perjalanan sebelum mengendarai mobil. Sebab, berkendara di tengah kemacetan sangat tidak efektif dan boros BBM.

6. Menggunakan alat Penghemat BBM yang terbukti dapat menghemat BBM sekaligus dapat memperbaiki emisi Gas Buang

Penggunaan Electric Fuel Treatment (EFT) pada kendaraan disertai dengan cara berkendara yang hemat dan ramah lingkungan akan semakin menghemat BBM serta ramah lingkungan.

Coba praktekkan keenam hal di atas. Lalu bandingkan konsumsi BBM-nya dengan gaya berkendara Anda sebelumnya.

Dikutip dan dimodifikasi oleh Harmonis dari sumber :

(Astraworld)

Memakai EFT Berati Anda Telah Berhemat dan Peduli

Harga minyak dunia semakin melonjak jauh di atas perkiraan semua pengamat ekonomi. APBN perubahan telah dibuat untuk menyesuaikan dengan harga minyak dunia. Tapi ternyata asumsi harga minyak dunia yang dipatok 60 dollars per barel dalam APBN yang dibuat meleset jauh karena harga minyak dunia sudah melebih 100 dollars per barel. Bahkan salah seorang pengamat perminyakan dari Timur Tengah memperkirakan pada akhir tahun 2008 harga minyak dunia akan menembus 200 dollars per barel. Kalau harga minyak dunia terus melambung, dipastikan semua harga barang yang terkait distribusi langsung maupun tidak dengan BBM pasti akan ikut naik. Karena pemerintah dan negara kita sudah menanggung subsidi yang begitu besar untuk BBM bagi rakyat Indonesia, maka pemerintah akan mencabut subsidi BBM tersebut. Artinya BBM yang dijual akan naik harganya sesuai harga ekonomisnya. Harga BBM mahal, maka solusinya adalah menghemat BBM agar biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan BBM bisa ditekan.

Selain itu pemanasan global yang terjadi dewasa ini, salah satu yang berkontribusi adalah polusi udara dari gas buang kendaraan bermotor. Hasil penelitian Swisscontact untuk wilayah Jakarta, polusi udara dari kendaraan bermotor mempunyai kontribusi lebih dari 70 % terhadap pencemaran udara yang berefek terhadap pemanasan global. Sebagai upaya mengurangi pencemaran udara,di Jakarta misalnya Pemda DKI akan melakukan pelarangan beroperasi terhadap semua jenis kendaraan bermotor yang bermesin 2 tak, termasuk bajaj. Langkah kongkrit Pemda DKI misalnya pada tanggal 7 Mei 2008 telah memusnahkan sekitar 250 unit bajaj yang bermesin 2 tak, dan ini akan terus dilakukan secara bertahap pada sekitar 15.000 unit bajaj lain yang masih beroperasi. Alasan utama pemusnahan ini adalah tingginya pencemaran yang disebabkan oleh bajaj.

Sebagai warga yang baik, kita dituntut untuk berpartisipasi dalam program pemerintah dalam hal penghematan BBM dan menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan. Sebagai solusi kongkrit, mitraniaga maupun konsumen umum bisa menggunakan EFT (Electric Fuel Treatment). Kenapa EFT? Karena EFT selain bisa berfungsi sebagai penghemat BBM, menambah tenaga mesin juga berfungsi sebagai penyempurna pembakaran BBM pada kendaraan dan mengurangi gas buang sehingga ramah lingkungan. Penghematan BBM oleh EFT dan pengurangan emisi gas buang telah teruji di laboratorium terakreditasi dengan standar Euro 2. Saatnya kita peduli dengan lingkungan dan penghematan. Menggunakan EFT adalah solusi praktis untuk menghemat pengeluaran uang yang selama ini dialokasikan untuk BBM dan dengan memakai EFT menunjukkan kepedulian kita terhadap perbaikan lingkungan yang selama sudah rusak karena tingginya gas buang oleh kendaraan bermotor. Dengan memakai EFT berarti kita telah berhemat dan telah peduli terhadap lingkungan. (HRM).

šššš

Prinsip Kerja EFT sehingga terjadi Penghematan

Electric Fuel Treatment merubah sifat asli BBM yang rantai molekul hidrokarbonnya masih menggumpal (mengkeriting) diresonansi menjadi terbuka , sehingga oksigen yang masuk dari filter udara lebih banyak dari yang semula (artinya oksigen harus bersih dan bebas dari kotoran debu). Sifat asli BBM sebelum melewati EFT memiliki rantai molekul hidrokarbon yang menggumpal dan mengkeriting, akibatnya oksigen sulit berbaur dalam rantai tersebut. Karena sulitnya oksigen berbaur tersebut menyebabkan pembakaran tidak sempurna, karena hanya BBM yang di sekitar oksigen saja yang terbakar, sedangkan BBM yang ikatan hidrokarbonnya jauh dari oksigen tidak terbakar dan hanya menjadi BBM mentah yang dikeluarkan melalui knalpot kendaraan berupa gas buang. Hal inilah yang menyebabkan pemakaian BBM lebih boros.

Dengan menggunakan EFT, rantai molekul hidrokarbon tersebut diresonansi sehingga lebih lurus (rebounding) dan lebih terbuka. Kondisi ini menyebabkan oksigen lebih mudah berbaur, sehingga pembakaran lebih sempurna dan BBM semuanya nyaris menjadi energi. Karena semua BBM menjadi energi maka jarak tempuh kendaraan lebih panjang dan lebih ramah lingkungan. Hal inilah yang menyebabkan EFT disebut dapat menghemat BBM.

Electric Fuel Treatment, konsep desainnya mengacu pada metoda Magnetic Resonance Imaging (M.R.I) yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas bahan bakar Solar dan biodiesel sehingga kinerja motor bakar menjadi lebih baik. Dengan menggunakan alat ini, penghematan BBM pada motor bakar mencapai 20% hingga 45% dan manfaat lain yang diperoleh selain hemat BBM, juga meningkatkan power mesin , mengurangi kadar emisi gas buang Hidro carbon (HC), Carbon Monoksida (CO) berikut menekan opasitas (Asap gelap) .

Metoda alat ini telah didaftarkan dan dalam proses memperoleh Hak Paten dari Departemen Kehakiman dan HAM RI atas nama LIPI No.P00200400434.
Harapan yang diinginkan oleh para Inventor, bahwa emisi gas buang menurun, power engine bertambah dan Spesific Fuel Consumption (SFC) menurun dalam satuan gr/kw.jam.

Jumat, 25 Juli 2008

EFT, Penghemat BBM Inovasi Anak Bangsa

Kebutuhan BBM sampai sekarang sudah merupakan kebutuhan pokok terkait dengan produksi, transportasi dan distribusi. Sedangkan alternatif lain untuk mengurangi penggunaan BBM dari fosil ini belum ada solusi yang menyeluruh. Tingginya tingkat kebutuhan BBM yang kian meningkat ini menjadi salah satu pemicu naiknya harga minyak dunia. Sudah bisa diduga masyarakat pengguna BBM akan merasakan dampaknya, yakni BBM terus menerus merangkak naik.Menaikkan harga BBM menjadi kebijakan tidak populis dari pemerintah, namun hal ini tidak bisa dihindarkan karena beban subsidi akan semakin besar. Sayangnya kenaikan BBM ini selalu diikuti dengan efek domino, yakni seluruh item barang yang lain pasti ikut naik.
Menolak tidak mungkin, berontakpun tiada berguna. Langkah paling bijak dan strategis dari kita selaku masyarakat adalah menghemat penggunaan BBM, atau paling tidak menggunakan BBM dengan sangat efisien. Apakah langkah kita untuk menghemat penggunaan BBM atau menggunakan BBM lebih efisien dengan tidak mengurangi mobilitas kita? Untuk menjawab itu kini ada sebuah alat penyempurna pembakaran BBM untuk semua jenis kendaraan. Adalah EFT (Electric Fuel Treatment) yang diciptakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui penelitian yang panjang.EFT telah dipatenkan di Ditjen Paten HKI RI No P00200400434 dan lulus uji laboratorium untuk uji emisi gas buang dengan metode ECE No. 83-1999 (SM/III/EKB/1) standar Euro 2.