Bumi sudah semakin panas, pemanasan global sudah menjadi isyu dunia. Mari berpartisifasi menurunkan emisi dengan menggunakan EFT untuk kendaraan Anda

Kamis, 28 Agustus 2008

Langkah Kecil Penuh Makna Menyelamatkan Lingkungan



Salah satu fenomena yang menjadi sorotan di dunia adalah pemanasan global (Global Warming). Pemanasan Global (global warming) merupakan sebuah fenomena yang mengandung pengertian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfir, laut dan permukaan bumi. Temperatur rata-rata permukaan bumi diperkirakan telah meningkat antara 0,18 hingga 0,740 C selama seratus tahun terakhir, bahkan dengan menggunakan pemodelan iklim Intergovernmental Panel on Climate Change (IPPC) memperkirakan akan terjadi kenaikan suhu permukaan bumi antara 1,1 oC hingga 6,4 oC pada tahun 1990 hingga 2100.. Penyebab pemanasan global ini antara lain adalah efek gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang paling dominan adalah uap air (H2O), karbondioksida (CO2), methana (CH4), dinitro-oksida (N2O), ozone (O3) dan gas-gas lain dalam jumlah yang lebih kecil. Sumber terbesar gas ini berasal dari kegiatan manusia yang menghasilkan emisi gas buang melalui pembakaran fossil fuel seperti minyak tanah, premium, solar, batu bara, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk bahan bakar transportasi darat, laut, maupun udara.

Gejala pemanasan juga terlihat dari meningkatnya suhu lautan, naiknya permukaan laut, pencairan es dan berkurangnya salju di belahan bumi utara. Pola iklim regional akan bergeser, mengakibatkan musim hujan pendek dan intensif sehingga mengakibatkan banjir yang semakin sering terjadi.

Di Indonesia dampak pemanasan global (global warming) mulai dirasakan yang dibuktikan dari berbagai perubahan iklim maupun bencana alam yang terjadi. Dampak lainnya yaitu hilangnya berbagai jenis flora dan fauna khususnya di Indonesia yang memiliki aneka ragam jenis, seperti pemutihan karang seluas 30 persen atau sebanyak 90-95 persen karang mati di Kepulauan Seribu akibat naiknya suhu air laut, memicu meningkatnya kasus penyakit tropis seperti malaria dan demam berdarah. Karena itu salah satu yang harus dilakukan untuk mengatasi ancaman pemanasan global adalah melakukan penghematan energi, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sebagai kontributor terbesar penghasil gas buang dan hanya menggunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Beralih ke bahan bakar non fosil saat ini secara keseluruhan belum memungkinkan, masih sedikit alternatif yang tersedia, sedangkan ketergantungan terhadap BBM berbahan baku fosil terus meningkat.

Sebagai langkah kecil namun pasti,sebagai pengguna kendaraan bermotor yang merupakan kontributor cukup besar terhadap global warming ini kita harus ambil bagian. Karena langkah kecil yang kita lakukan hari ini adalah untuk perbaikan kualitas lingkungan bagi anak cucu kita di masa depan. Salah satu langkah yang layak Anda coba adalah mengurangi emisi gas buang yang dikeluarkan dari knalpot kendaraan. Pembakaran BBM yang tidak sempurna dalam mesin kendaraan menyebabkan BBM tidak menjadi energi dan tetap sebagai BBM mentah yang terbuang secara percuma. Hal ini selain menyebabkan pemborosan pemakaian BBM pada kendaraan, juga menimbulkan polusi yang sangat berbahaya bagi manusia.

Pada dasarnya sifat asli BBM memiliki ikatan rantai hidrokarbon yang mengkeriting dan menggumpal. Dengan ikatan seperti ini oksigen sebagai unsure yang dibutuhkan untuk pembakaran sulit berbaur sehingga pembakaran yang terjadi dalam BBM menjadi tidak sempurna. Sisa dari Hidrokarbon yang tidak terbakar ini adalah polutan terbesar bagi lingkungan. Selain menyebabkan ancaman kesehatan pembakaran seperti ini sifatnya pemborosan. Karena itu menggunakan alat tambahan yang dapat menyempurnakan pembakaran BBM dalam mesin kendaraan merupakan langkah kecil namun kongkrit bagi pengendara kendaraan bermotor.

Adalah Electric Fuel Treatment (EFT) merupakan alat untuk meningkatkan sifat bahan bakar menjadi lebih efisien pada berbagai kendaraan bermotor, burner dengan menggunakan prinsip: Electrical Magnetic Resonance yakni suatu perlakuan secara Fisika terhadap Hydro_Carbon pada BBM (Bensin, Solar, Bio-Diesel, Bio-Fuel) dengan Menggunakan prinsip resonansi LANMOR untuk atom Hidrogen, sehingga BBM yang telah melewati EFT berubah sifat menjadi lebih efisien. EFT merubah sifat asli BBM yang rantai molekul hidrokarbonnya masih menggumpal (mengkeriting) diresonansi menjadi terbuka sehingga oksigen lebih mudah berbaur dalam rantai hidrokarbon. Pembauran ini menyebabkan pembakaran BBM yang sempurna nyaris tanpa gas buang,karena semua BBM terbakar menjadi energi. Bila demikian,maka jarak tempuh kendaraan lebih panjang. Bagi pengguna, dengan menggunakan penghemat BBM EFT buatan LIPI ini merupakan upaya penghematan sekaligus berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas buang. Seandainya para pengguna kendaraan melakukan hal yang sama, itu berarti telah melakukan langkah kongkrit terhadap pengurangan Global Warming.Semoga !!!

Oleh : Harmonis Santara

Tidak ada komentar: